webnovel

Kelulusan Sekolah

Musim gugur mengawali semua kejadian menyenangkan untuk murid murid yang sedang berada di halaman sekolah, mereka tertawa bersama dedaunan yang jatuh, tertawa bersamaan dengan burung yang berkicau bahagia karena bertemu pasangannya, kebahagiaan mereka tidak bisa terukur dengan apapun saat itu. Halaman sekolah begitu penuh dan sesak karena kumpulan orang tua dan keluarga murid yang sedang mengambil momentum yang sangat mengharukan itu. Jika dihitung siapa yang tidak bahagia jika bukan saat yang membahagiakan bukan?

Tapi tidak dengan Stevy,, tanpa baju wisuda dan baju bagus yang menjadi kebanggaan saat acara kelulusan,jiga tanpa didampingi orang tua, hanya menggunakan hoodie dan celana jeans, di dalam ruang bk dia sedang berkonsultasi dengan guru jang sang wali kelas.

"Guru jang, bukan kah kau bilang ada beberapa universitas diluar sana yang menerima mahasiswa yang hanya berbekalan kepandaian berbahasa asing?" Tutur stevy dengan wajah memelas.

"Juga,,! Gika aku tidak salah guru juga mengatakan hal ini pada Jung Rina waktu itu? Benarkan? Aku benarkan?guru beri aku rekomendasi untuk menempuh kuliah diluar negeri!! Aku mohon guru jang!!" air mata itu mulanya hanya seperti awal mendung, enatah bagaimana sekarang bisa menjadi begitu banyak hingga menyerupai air terjun.

Dengan berat hati sang wali kelas pun menjawab " Memang benar aku yang memberitahu mu dulu,, saat itu...!"

"Tapi stevy, aku tidak tau bahwa kau mengangap apa yang aku bicarakan waktu itu serius.."  "stevy,, kau tidak diposisi untuk mendapatkan beasiswa itu, sekolah saja bahkan keberatan memberimu beasiswa sampai lulus saat ini, tapi bagaimana bisa sekarang kau juga memohon hal yang sama padaku! Aku tidak berwenang untuk itu, apakah kau tau, mendukung impianmu adalah hal yang begitu menakutkan bagi karirku!! Stevy berhentilah merengek dan jangan buang buang waktu!!,,, Huhff!! Kau membuat hari yang bahagia ini menjadi kacau! " ujar guru jang secara mendadak

"Guru jang begitu marah secara tiba tiba, apa yang aku lakukan sehingga dia begitu? Apa dia salah makan? ,,,, Sudah lah,,, aku juga baru tau bahwa guru jang adalah orang demgan pengucapan yang fasih" ujar stevy juga keheranan.

masih dalam keaadaan berkabung karna kehilangan harapan, stevy pun tetap berusaha agar dia tidak tebawa suasana hatinya yang baru saja dimarahi oleh guru jang.

Di jalan pulang, stevy masih memikirkan kebodohannya yang percaya bahwa jalan yang ia lalui adalah jalan berbunga...

Di malam sebelum acara kelulusan pun, stevy masih bekerja hanya untuk menambah uangnya membeli tiket dan akomodasi saat sampai di luar negeri yang masih belum tau dimana itu, entah itu di Eropa? Asia? Atau pun hanya di Lorea Selatan pun, itu masih menjadi hal yang dipikirkan stevy malam itu.

"Ciihhht,,, bagaimana bisa aku masih memikirkan hal itu,, belum juga lulus tes beasiswanya, aku saja sudah berada diluar jalur....." Stevy menumpat dengan begitu saja, sehingga orang yang lewat pasti berfikir dia sedang ber bicara dengan seseorang, tapi? Buktinya dia sendirian!!

Stevy POV

"Benar!!! Siswa siswa gila di halte tadi bebicara bahwa ada Cafe Pc didekat sini!! " Ujarnya dengan langsung bertindak

"Ahh!!,, Benar.. disini Pc Cafe yang katanya begitu terkenal!" remeh stevy

" Apayang didapat dari Pc Cafe ini? Apakah aku bisa ikut beasiswa?" entah itu bertanya pada bangunan tua itu atau pada diri sendiri yang dibodohi oleh bualan siswa siswa gila itu.

Stevy Pov End.

Author POV

Menghabiskan waktu di Cafe Pc memang begitu menyenangkan,, begitu banyak yang dapat dilihat meski hanya duduk di kursi, bahkan Pc Room lebih keren dari pada Pc Room Sekolahnya,, disana terdapat larangan makan, tapi disini tidak,, malahan bisa memilih makanan memang seperti berada dicafe.

Saat selesai mandi, stevy dikejut kan dengan kehadiran Kim Juna, Jung Rina, mereka membawa kue dan beberapa kaleng bir juga soju!

Heol!! Ada acara apa? Kenapa mereka membawa kue kesini? Ke rumah stevy?

Aaah!! Mereka merayakan acara kelulusan secara bersama? Persahabatan? Sungguh luar biasa! Merekalah teman setia!!

Berbicara tiada henti, sampai subuh dan mereka dikejutkan dengan wajah masing masing yang bengkak akibat minuman keras

Sekali lagi,,, tertawa, tertawa dan tertawa seakan akan itu adalah hari akhir mereka tertawa

Author Pov End.

Diluar Rumah Stevy

"Hei,,, apa ada orang didalam!! Jangan terlalu ribut wahai anak muda,, disini perkampungan orang yang sidah tua,, tertawaanmu membuat gigi mereka sakit"...... Ujar Ibu Pemilik gedung

"Maaf bu,, kami hanya sangat bahagia" jawab Juna asal..

"Dasar anak muda,,,  Suara itu berlalu saja terbawa angin saat ibu kos sudah pergi begitu saja

Didalam rumah stevy

Rina dan Juna sangat ingin berlama lama disana,, tetapi orang tua mereka seakan tau bagaimana kehidupan seseorang tanpa dampingan keluarga,,  mereka melarangnya agar jangan dekat dengan stevy.

Tetapi stevy sangat baik pada temannya, mana ada yang ingin memalingkan wajah darinya. jika menyangkut pertemanan dialah Pemenangnya!

Stevy Pov

"Kepergian teman-temanku memang membuat ruangan kecil ini sunyi" ujarnya sambil menghempaskan tubuh ke sofa.

Dengan Hp yang bergetar stevy berusaha melihat pesan spam yang masuk pada hpnya

"Dasar gila,, sungguh jika aku lahir kembali aku akan menghilangkan pesan spam ini" ujarnya dengan sangat kesal, entah apa yang membuat nya kesal.

" Memang jalan buntu,,, pesan spam saja berani mengejekku,,, dapat beasiswa jika bukan asli asia huh!!! Acara reality macam apa ini? Payah sekali" ..... Memang benar beberapa hari yang lalu sudah banyak muncul acar seperti ini di tv

"Aku sama gilanya dengan pesan spam ini,,, kenapa aku juga membukanya" rutukku sangat marah,,,

"Sepertinya aku masih mabuk,,,,, lebih baik tidur,, berhayal seperti tadi membuatku gila saja" lanjutku karena ingin kegiliaan ini berakhir.

Message!! Massage!! Bunyi notifikasi Hp stevy lagi lagi!!

"Aihhhhhhhh!!! Izinkan aku tidur,, pesan spam enyah lah,,, jika kau pesan spam lagi aku akan puasa selama seminggu benar benar tanpa makan!! Lihat saja kau!!"

Kesadaran seseorang sungguh hal yang harus dikendalikan sendiri,

"Bagaimana bisa aku sungguh terbawa emosi hanya karena sebuah pesan spam, aku bahkan bersumpah seakan aku sanggup menjalaninya!! "

Dengan berat hari aku tarik Hp itu, dan mulai membacanya

" Syukurlahh!!!! Ternyata pengumuman pengambilan ijazah.. aku fikir aku akan benar benar menjalani puasa ckck!! Dunia mimpiku jangan tinggalkan aku" ujarku begitu saja dan melemparkan diri dikasur yang begitu nyaman...