Ketika pintu sudah tertutup, Gu Xiaoran duduk dengan lembut di lantai, dia tidak mampu menahan emosi yang melonjak di hatinya, dia menutup mulutnya sambil menangis terisak-isak.
Saat itu Mo Qing berdiri di luar pintu, Gu Xiaoran bisa merasakan aura Mo Qing yang penuh dengan kebencian padanya. Mo Qing sangat membenci Gu Xiaoran, karena dia merasa Gu Xiaoran sangat tidak berperasaan. Tapi tepat sebelum pintu tertutup, Gu Xiaoran merasa sangat tertekan dan terduduk di atas tanah tak berdaya!
Mo Qing selalu bersikap kejam, tidak penyayang, tidak berhati lembut, hidupnya seolah hanya untuk balas dendam, dia tidak pernah merasa khawatir, dan tidak pernah peduli pada apapun, namun dia bersedia menaruh hatinya pada Gu Xiaoran.
Mo Qing tahu dengan jelas bahwa Gu Xiaoran itu seperti duri yang tertancap di dagingnya. Jika dia mempertahankan Gu Xiaoran untuk tetap berada di sisinya, dia juga sadar betul bahwa duri itu bisa semakin menusuk dan masuk ke dalam dagingnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com