Gu Xiaoran meraih daging ayam panggang, lalu menggigit potongan yang besar, dan berkata dengan marah, "Makanlah sebelum memadamkan apimu."
Mo Qing menundukkan kepalanya dan tersenyum.
Gu Xiaoran menggigit ayam lagi beberapa kali dan menemukan bahwa kapal pesiar telah berlabuh dan diparkir di Nanwan.
Melihat rumah yang terang benderang di tepi dermaga, Gu Xiaoran menjadi semakin sedih. Padahal dia bisa pulang dan makan tanpa harus memakan daging yang sudah diberi obat ini.
Melihat ekspresi Gu Xiaoran yang seperti itu, Mo Qing tersenyum licik.
Gu Xiaoran benar-benar ingin melemparkan sisa daging ayam itu ke wajahnya yang tampan.
Tertekan, Gu Xiaoran merasa sangat tertekan, sehingga pada akhirnya Gu Xiaoran tidak hanya memakan setengah dari daging ayam yang ada di tangannya itu, tetapi dia juga memakan salah satu kaki ayam yang di pegang oleh Mo Qing.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com