"Kamu lamunin apa sih, Pa?" Mama Kinanti terus mendesak agar suaminya itu mau berbagi keluh kesah dengannya.
"Ini tentang Agasa, Ma," cicit Papa Galih kemudian.
Mata Mama Kinanti memicing. Salah dengarkah dia? Apakah indra pendengaran Mama Kinanti sudah kehilangan fungsinya?
"Coba ulangi, Pa!" titah Mama Kinanti.
"Agasa menemui Dokter Farid," jawab Papa Galih. Dokter Farid? Hanya satu nama yang terlintas dipikiran Mama Kinanti yaitu dokter yang pernah menangani mamanya Sari dulu.
"Spesialis Onkologi?" Papa Galih mengangguk lesu. Mama Kinanti sampai membekap mulutnya lantaran terkejut melihat reaksi yang diberikan suaminya.
"Agasa sakit?" Papa Galih kali ini tak mempunyai jawaban yang pasti atas pertanyaan sang istri tersebut.
"Pa, suruh Bayu nyelidikin!" Papa Galih lantas menepuk jidatnya kenapa bisa dia melupakan orang yang menjadi tangan kanannya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com