"Ma, Kak Angga meninggal kenapa?" Mungkin karena akal sehatnya mulai tidak bisa diajak berkompromi, jadi Ayu terus mendesak kedua orang tuanya untuk menjawab apa yang menjadi pertanyaan.
"Kakakmu meninggal karena--"
Penjelasan Mama Kinanti terjeda karena dia masih menunggu persetujuan dari Papa Galih soal ini. Dia hanya sedang berusaha untuk menjaga perasaan sang suami.
"Kakakmu meninggal karena human error. Ini semua salah Papa karena tidak berhati-hati saat menitipkan kakakmu ke orang lain." Ayu menatap Papa Galih penuh dengan selidik. Dia masih berusaha untuk bisa mencerna hal ini dengan akal sehatnya.
"Human error?" Ayu mengulang dua kata tersebut dengan kening yang berkerut layaknya kulit jeruk. Kedua manik matanya yang jernih pun tampak memicing saat menatap sang papa.
Papa Galih hanya bisa menggerakkan kepalanya naik turun sebagai pembenaran atas pertanyaan sang putri bungsu.
Pria paruh baya itu sedikit shock saat melihat respon apa yang diperlihatkan oleh Ayu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com