Kedua manik mata Ayu beralih menatap Manda mencoba memminta penjelasan dari balik semua ini.
Tapi, yang diberikan Manda hanyalah gelengan kepala yang berarti dia juga tak tahu menahu soal ini.
Perubahanan Akbar terlalu mendadak sehingga Ayu tidak bisa berpikir jernih untuk mengartikan ini semua.
Tanpa Ayu sadari air bening mulai mengucur deras di pelupuk matanya.
Melihat itu jelas saja membuat Akbar semakin muak dengan Ayu. "Apa lagi? Nangis?" tanya Akbar dengan lebih meninggi dari sebelumnya.
"Kamu itu pewaris tunggal Angkasa Group, kamu harus memiliki mental sekuat baja. Sekali-kali otakmu dipakai jagan andalin hati dan rasa kasihanmu." 11 tahun bersahabat dengan Akbar baru kali ini Ayu mendapatkan perlakuan yang amat sangat menyakitkan. Nahasnya lagi Ayu tidak tahu menahu kenapa sikap Akbar ini bagai dijungkir balikkan secara paksa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com