"Ini semua karena, Papa."
Kening Ayu berkerut bagaikan kulit jeruk saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang papa.
"Karena papa gimana?" tanya Ayu dengan tatapan penuh selidik,, menuntut sebuah penjelasan dan tentu saja tidak ada negosiasi lebih, harus ada penjelasan yang sangat jelas.
"Semalam papa dan juga mama ngobrol tentang masalah ini, kami pikir kakakmu itu sudah tidur, tapi ternyata tidak, kami salah."
Ayu merasa ada yang janggal dengan semua yang dijelaskan oleh sang papa.
"Kenapa diam?" tanya Galih yang seketika merasa ada yang aneh dengan sang putri bungsu, tapi hal tersebut bukanlah sesuatu yang sebenarnya terjadi. Ayu diam karena dia sedang berusaha untuk mengurai benang kusut yang ada. Ada yang menjanggal di hatinya saat ini dan belum dia temui jawaban yang pas.
"Ada yang aneh, Pa." Kini giliran Galih yang mengerutkan keningnya karena mendengar apa yang dukatakan oleh sang putri bungsu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com