"Pa … boleh teleponkan papa Wisnu untukku?" Galih dan Kinanti sungguh dibuat kehabisan kata-kata untuk menanggapi apa yang telah dikatakan oleh sang putri, Sari Indah Purnama.
"Sari rindu, Pa." Bukan hanya Galih dan Kinanti yang kebingungan harus menanggapi perkataan Sari dengan seperti apa. Ayu dan Yudi pun merasakan hal yang sama. Tapi mereka tak tahu harus mengatakan apa untuk menggapi permintaan Sari itu.
"Mama …." Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang papa Sari pun memusatkan atensinya saat ini pada wanita yang notabenenya adalah wanita yang telah melahirkannya.
Sama dengan suami, Kinanti juga tak tahu apa yang harus dia katakan untuk menanggapi permintaan sang putri. Andai bisa ingin sekali rasanya Kinanti untuk mengubur dirinya hidup-hidup dibandingkan harus menjawab pertanyaan sang anak. Ini sungguh berat untuk Kinanti Sekar Kinashi dan juga untuk yang lainnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com