Duniaku begitu sangat hancur sekali ketika aku harus merelakan sebuah cinta yang sesungguhnya. Namun aku tidak ingin terjebak dalam sebuah cinta yang salah. Mungkin ini adalah saatnya aku mengakhiri hubunganku dengan Nathan. Setidaknya aku tidak merasakan rasa patah hati kembali Bahkan aku juga tidak ingin menjadi yang kedua tapi ingin menjadi satu untuk selamanya.
Aku mulai menghubungi Nathan untuk bertemu di sebuah Cafe langganan. Lalu aku menunggu sambil menikmati Gelato rasa vanila dan coklat. Bagiku kedua rasa ini sebagai rasa penyelamat luka yang mendalam. "Aduh Nathan ini ke mana sih?" Aku mulai menggumam dalam hati kecilku sambil menatap jam yang ada di tanganku. Rasanya aku sudah menunggu hampir setengah jam. Namun dia tetap saja belum datang-datang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com