"Nenek, Lu Man berniat baik. Sebelum datang ke sini, dia bertanya padaku tentang kesukaan Nenek. Dia juga pergi ke banyak tempat untuk membeli teh favorit Nenek. Awalnya, si penjual tidak ingin menjualnya karena kualitas teh tersebut sangat bagus, tapi Lu Man memohon agar menjual teh ini padanya," kata Pei Xiuyuan.
Nenek Pei melirik cucunya dan menyuruh pelayan untuk mengambil hadiah Lu Man.
"Duduklah, jangan bersikap menyedihkan seperti itu!" Nenek Pei menatap Lu Man dengan dingin.
Lu Man bergegas kembali ke kursinya.
"Sajikan hidangannya," perintah Nenek Pei.
Hidangan yang penuh dengan citarasa pun langsung disajikan di atas meja.
"Makanlah," kata Nenek Pei.
Keluarga Pei memiliki aturan: ketika makan, mereka tidak boleh berbicara dan melakukan hal lain.
Lu Man gugup, takut, dan bahkan tidak nyaman dengan aturan itu. Dia tidak punya nafsu makan sama sekali. Pei Xiuyuan mengisi piring Lu Man dengan beberapa hidangan, jadi dia terpaksa makan.
Nenek Pei meletakkan sumpitnya, dan asisten rumah tangga di sebelahnya langsung memberinya serbet. Nenek Pei menyeka sudut mulutnya dengan anggun, kemudian memandang Pei Zichen. "Mengapa Zichen tidak makan? Apakah Zichen sudah kenyang?"
"Zichen sudah kenyang, Nenek!" kata Pei Zichen dengan ceria.
Wang Yunxi meletakkan sumpitnya. "Aku juga sudah kenyang."
Mu Yunhai juga meletakkan sumpitnya. Kemudian Lu Man pun cepat-cepat melakukan hal yang sama. Dia ingin segera mengakhiri makan malam ini.
"Kapan kalian akan pulang ke sini dan tinggal bersama kami?" Nenek Pei menatap Pei Xiuyuan.
Tinggal bersama? Tubuh Lu Man langsung menegang. Ia cepat-cepat menatap Pei Xiuyuan.
Pei Xiuyuan menyeka sudut mulutnya dengan elegan, lalu dia meletakkan serbet dan menatap Nenek.
"Beberapa hari lagi."
Kata-katanya membuat Lu Man terkejut!
Mereka akan tinggal bersama!
Dia akan bertemu dengan Wang Yunxi dan Mu Yunhai setiap hari, bahkan Nenek Pei!
Lu Man tidak bisa, benar-benar tidak bisa membayangkan kehidupannya saat ia tinggal di sini!
Setelah Mu Yunhai mendengar kata-kata itu, raut wajahnya juga berubah.
"Malam ini, menginaplah di sini. Ada sesuatu yang ingin Nenek katakan padamu," kata Nenek Pei.
"Baik."
Setelah makan malam, Pei Xiuyuan meminta izin pada Nenek untuk pergi ke taman dengan Lu Man. Lu Man terus memberinya kode.
"Ayah, Zichen ingin ikut!" Pei Zichen ingin mengikuti mereka.
"Zichen, tetaplah di dalam rumah." Pei Xiuyuan ingin mengatakan sesuatu pada Lu Man, bagaimana mungkin dia membiarkan Pei Zichen mengikuti mereka?
Pei Zichen tidak mau! Ayah pergi dengan bibi jahat setelah makan malam, bagaimana bisa mereka melanjutkan rencana hari ini?
Wang Yunxi datang. "Zichen, ayo kita bermain game di kamar Bibi."
Pei Zichen memandangnya. 'Bagaimana kita bisa melanjutkan rencana kita?'
Wang Yunxi berbisik di telinganya, "Mereka tinggal di sini malam ini, jadi masih ada waktu."
Pei Zichen berpikir bahwa perkataan bibinya masuk akal, kemudian dia mengikuti Wang Yunxi.
Pei Xiuyuan menggandeng Lu Man dan berjalan ke taman.
Begitu sampai di taman, Lu Man melepaskan tangan Pei Xiuyuan!
"Pei Xiuyuan!" Lu Man marah, dia sangat marah! Setiap kali ada situasi yang tidak terduga, Pei Xiuyuan tidak mengatakan apa-apa padanya! Apakah Pei Xiuyuan sangat senang saat melihatnya merasa gelisah dan tidak berdaya?
Pei Xiuyuan masih terlihat tenang. Dia menatapnya sambil tersenyum.
Ini membuat Lu Man semakin marah!
"Pei Xiuyuan, kau benar-benar keterlaluan! Apakah kau pikir aku akan menurutimu selamanya?"
Wajah Lu Man memerah karena emosinya. Pei Xiuyuan tersenyum, karena sekarang Lu Man tampak lebih cantik daripada wajah yang pucat tadi.
Melihat senyuman Xiuyuan, Lu Man semakin marah. 'Dia masih bisa tertawa setelah melihatku semarah ini!'
"Aku tidak akan pindah ke sini. Kalau kau mau, kau pindah saja sendiri!"
"Kenapa, apakah kau takut melihat Yunxi?" Pei Xiuyuan masih tampak tenang.
"Bukan!" Lu Man tidak ingin tinggal di sini karena Nenek Pei.
"Kalau begitu, karena siapa? Mu Yunhai? Apakah kau tidak tahan melihatnya setiap hari?" Walaupun Pei Xiuyuan masih tampak tenang, tapi sebenarnya dia merasa sedikit gugup.
"Bukan."
"Kalau begitu, karena Nenek."
Lu Man tidak mengakuinya, namun juga tidak menyangkalnya.
"Lu Man, mengapa kau begitu takut Nenek? Meskipun Nenek sangat tegas, tapi Nenek bukan orang yang keras dan kejam. Kau tidak perlu takut pada Nenek sama sekali." Pei Xiuyuan merasa bahwa dia terlalu takut pada Nenek.
"Singkatnya, aku tidak ingin tinggal di sini!" Lu Man tidak ingin menceritakan padanya tentang mimpi buruk itu. Lagi pula, itu hanya mimpinya.
"Lu Man, aku tahu, aku terlalu memaksamu untuk tinggal bersama dengan orang yang tidak kau sukai. Tapi, orang-orang ini adalah keluargaku dan keluargamu di masa depan. Kau tidak dapat menghindari mereka selamanya." Awalnya, Pei Xiuyuan takut Lu Man tidak bisa menerima Wang Yunxi, jadi dia membawanya tinggal di apartemennya. Tapi, bagaimanapun juga, ini adalah rumahnya, jadi dia ingin hidup bersama keluarganya juga.
"Bertemu sekali dua kali jauh lebih baik daripada bertemu setiap hari!" Kedua hal itu sangat berbeda bagi Lu Man!
"Baiklah. Kalau kau tidak mau tinggal di sini, aku juga tidak memaksa." Pei Xiuyuan tidak memaksanya.
Lu Man sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Pei Xiuyuan akan menyetujui permintaannya semudah ini. "Bukannya kau sudah berjanji pada Nenek akan pulang dan tinggal bersamanya?"
"Aku tidak ingin memaksamu." Jika Lu Man benar-benar tidak bisa menerimanya, Pei Xiuyuan juga tidak ingin memaksanya dan membuatnya tidak bahagia.
"Lalu bagaimana nanti kau memberitahu Nenek?" Setelah Lu Man kembali tenang, dia mengerti mengapa Pei Xiuyuan ingin mereka tinggal bersama dengan keluarganya. Nenek Pei sudah tua, tentu saja Nenek Pei ingin cucu-cucunya berada di sampingnya...
Walaupun Pei Xiuyuan telah berjanji padanya, tapi Lu Man merasa tidak nyaman. Dia merasa bahwa ia terlalu kejam dan membuat Xiuyuan tidak berbakti pada neneknya.
Ketika Pei Xiuyuan tidak memaksanya untuk tinggal, Lu Man merasa lega. Tapi, tiba-tiba dia merasa tertekan lagi.
Dia ingin mengatakan bahwa dia mau tinggal bersama keluarga Xiuyuan, tapi...