webnovel

Film Gratis

Editor: Wave Literature

Ketika Chen Youran dan Qiu Shaoze menemukan mobil He Jiashan, mereka melihat seorang pria di dalam mobil tersebut tampak sedang bercinta dengan seorang wanita. Mereka membawa sebotol air mineral, lalu bersembunyi di balik pohon-pohon hijau di tepi jalan. Keduanya bersiap menunggu pria itu dan teman wanitanya selesai, sebelum maju menemuinya dengan berpura-pura mempunyai janji temu dengannya.

Tempat mereka bersembunyi agak jauh dengan posisi mobil He Jiashan. Hanya ada beberapa orang yang lewat dan hari sudah siang. Jadi, tidak akan ada yang menyadari pemandangan panas di dalam mobil itu.

Setelah menunggu selama setengah jam, dua orang yang berada di dalam mobil itu tampaknya tidak ada niat untuk segera mengakhiri permainan mereka. Qiu Shaoze perlahan kehilangan kesabaran dan mengeluh dengan suara pelan, "Kenapa mereka tak kunjung selesai?"

Chen Youran baru saja meneguk habis air mineral di dalam botol dan melemparkan botol kosong ke tong sampah yang ada di sampingnya, lalu berkata, "Kalau tidak sabar, kamu boleh pergi menemuinya sekarang."

"Kalau punya nyali, kamu boleh pergi menemuinya sekarang," ujar Qiu Shaoze sambil tertawa.

Mereka menunggu lebih lama dan akhirnya seorang wanita berpakaian warna hitam dengan rok sangat pendek keluar dari mobil. Saat berjalan, dia terlihat seperti mengutuk sesuatu. Tampaknya dirinya dan He Jiashan baru saja telah memiliki waktu yang buruk.

Setelah wanita itu pergi, mobil He Jiashan juga pergi. Chen Youran dan Qiu Shaoze pun keluar dari persembunyian, kemudian tidak jauh dari sana mereka menghentikan taksi untuk mengejar mobil tersebut. Qiu Shaoze memberikan isyarat untuk menghentikan taksi, lalu saat sopir berhenti, keduanya langsung masuk ke dalamnya. Chen Youran langsung berkata kepada sang sopir, "Ikuti mobil di depan."

Mata tuan sopir memandang mereka berdua melalui kaca spion dengan aneh, tetapi dia tetap mengemudi untuk mengikuti mobil yang ada di depan dengan cermat. Mobil He Jiashan berhenti di sebuah supermarket besar. Namun, rupanya He Jiashan yang turun dari mobil, melainkan seorang pria asing.

Begitu taksi berhenti, Chen Youran mendorong pintu dan keluar dari dalam taksi. Dia bergegas menghampiri mobil He Jiashan dan melihat ke dalam mobil melalui jendela. Tidak ada seorang pun brada di dalam.

Setelah membayar ongkos taksi, Qiu Shaoze berjalan mendekati Chen Youran. Melihat pria berkemeja memasuki supermarket, dia buru-buru bertanya, "Kenapa kamu tidak mengikuti atau menghentikan dia?"

"Dia bukan He Jiashan." Meskipun Chen Youran hanya bertemu He Jiashan sekali, dia tidak akan salah mengingat. Pria berkemeja kotak-kotak itu bukan anak wali kota..

"Hah?" Qiu Shaoze terkejut. "Bagaimana mungkin? Jelas-jelas itu mobil He Jiashan. Nomor platnya tidak mungkin salah."

Chen Youran menggertakkan giginya dan melamun selama beberapa saat. Dia menatap Qiu Shaoze dengan getir, lalu berkata, "Mungkin He Jiashan meminjamkan mobilnya kepada orang lain." Pria berkemeja kotak-kotak itu terlihat seperti sedang memiliki waktu santai untuk jalan-jalan. Dia mungkin adalah teman He Jiashan.

"Jadi, kita sudah menghabiskan energi kita dengan sia-sia hari ini," tutur Qiu Shaoze setelah menghela napas berat.

"Itu semua salahmu," ucap Chen Youran sembari menendang kaki Qiu Shaoze dengan marah,.

Tendangannya tidak ringan, Qiu Shaoze pun berteriak kesakitan. Sembari tersenyum dia berkata, "Sebenarnya aku tidak bekerja sia-sia hari ini. Setidaknya aku sudah melihat hal menggairahkan dan adegan seperti di film secara gratis."

"Qiu Shaoze!" Chen Youran menatap rekannya dengan tatapan yang buruk. Kakinya terangkat lagi, tetapi Qiu Shaoze sudah melompat ke samping dan melarikan diri.

***

Keesokan harinya, Chen Youran mendapat informasi bahwa He Jiashan akan pergi ke Sands Bay Club setiap malam. Setelah selesai bekerja, dia dan Qiu Shaoze tiba di klub lebih awal, memesan minuman dan juga sebuah ruang.

Qiu Shaoze sedang duduk di sofa, menggigit kuku jari-jarinya, memikirkan bahwa tagihan untuk malam ini tidak akan diganti oleh perusahaan tempatnya bekerja. Saat itu, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruang, setelah Chen Youran mempersilakannya masuk, terlihat seorang pelayan membawa minuman yang mereka pesan.

Chen Youran kemudian berpura-pura bertanya kepada pelayan, "Aku dengar, He Jiashan sering datang ke klub ini?"

Pelayan meletakkan minuman di atas meja. Mendengar pertanyaan Chen Youran, dia menjawab sambil tersenyum, "Tuan Muda He adalah pelanggan tetap di klub kami."