Arisha mengangguk. Biarlah potongan sayurnya gak jelas arah dan tujuan yang penting Erland sudah berimajinasi sesuai keinginannya.
"Ayo makan sayang!" ajak Erland. Kemudian duduk bersama Arisha.
"Sayang ini telor mata apa?" tanya Arisha. Melihat kuning telurnya sudah berwarna kecoklatan. Sudah bukan lagi telur mata sapi melainkan telur mata elang.
"Itu mata gajah yang sedang menatap semut. Makanya hitam. Biar kau bisa melihat seperti setajam singa yang mengusai hutan," jawab Erland melihat telor gosong di bagian kuning telornya. Seperti batu yang berwarna hitam. Sungguh berbeda dengan kuning telur biasanya.
"Oh, bagus deh. Baru pertama kali makan mata gajak rasa mata singa," jawab Arisha. Meskipun demikian dia tetap menghargai apa yang sudah dilakukan suaminya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com