Aku meninggalkan Frans begitu saja dikamar. Malam ini sengajak aku tidak tidur satu ranjang dengannya. Aku ingin menenangkan diriku sejenak dengan tidur di kamar tamu.
Saat aku tinggal pergi, Frans menemukan selembar surat diatas nakas. "Surat apa ini ? Semoga bukan surat gugatan cerai dari Vira." Frans mengambil surat itu dengan tangan gemeteran. Dibukanya kertas putih yang ada ditangannya itu lalu ia membacanya. Frans menangis saat membaca surat dari Adel. Frans merasa bersalah dengan buah hatinya. Anak sekecil Adel sudah merasakan akibat ulah sang ayah.
Frans menghempaskan tubuhnya pada kasur, ia menangis tertunduk sembari menahan kepalanya. "Ya Allah, maafkan pipi nak. Pipi yang salah, gak seharusnya pipi seperti ini sama kamu dan mimi. Ini semua gara-gara pipi.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com