webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · História
Classificações insuficientes
184 Chs

Mbak Azizah Part 4

Di suatu desa yang berada di pegunungan tinggal seorang gadis yang cantik jelita, selain cantik dua juga menjadi santri Darul Falah yaitu Mbak Nur Azizah yang kerap disapa mbak Zizi.

Malam itu setelah isya' sekitar jam sepuluh malam dia gelisah ingin mengobrol dengan Kang Hasan, dia ingin mendengar suaranya walau hanya lewat Hp.

Karena selama ini sudah hampir satu minggu dia berhubungan hanya lewat Pesan, melihat ini hari terakhir di rumah, besok sore sudah harus berada di pesantren.

Dengan membaringkan tubuhnya dia memberanikan dirinya untuk menelponnya, sebelum itu dia meminta izin padanya.

"Assalamu'alaikum," sapa Mbak Azizah pada Kang Hasan lewat pesan singkatnya.

Hampir lima menit Mbak Azizah menunggu balasan, dalam hatinya berkata, "Mas, dimana sih kamu? Eneng sudah kangen ini! Eneng pengen mendengar suara kamu, karena hari ini menjadi hari terakhir saya di rumah, besok sore sudah harus di pesantren, ayolah dibalas."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com