"Kau akan melihat Renand saat dia pulang nanti, dia pasti senang melihat kau sudah sembuh". Reista menjawab dengan pelan, kepalanya ia rebahkan di pundak Ramel sambil memandangi matahari yang malu malu untuk keluar. Reista tidak sabar melakukan banyak hal bersama Ramel dan Renandra, pergi keluar dan berjalan-jalan bersama.
"Aku tidak sabar melihatnya, apa dia mirip aku?". pertanyaan Ramel memang terdengar lucu di pendengaran Reista, namun Reista semaksimal mungkin tidak tertawa dan mencemooh perkataan suaminya. mau bagaimanapun kehilangan ingatan Ramel membuat Reista mempunyai banyak waktu untuk mencintai suaminya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com