Reista menggigiti kukunya dengan resah, informasi dari Clarke membuatnya menjadi sakit kepala berkali-kali lipat. helusan lembut dari nyonya gornio di pundaknya bahkan tidak membuat Reista tenang. hatinya gelisah, entah kegelisahan seperti apa tapi Reista merasa setelah ini ada kehancuran yang lebih parah dari kejadian kejadian kemarin.
Reista ingin menepis pikiran pikiran konyol dalam hidupnya, namun sebisa mungkin Reista hindari.
dirinya kini ada di dapur bersama Tuan dan Nyonya gornio, tidak ketinggalan Samuel yang juga ikut duduk sambil menyeduh kopi hangat.
Reista meminum teh chamomile yang di buatkan oleh nyonya gornio, aroma bunga dan manisnya tidak membuat Reista berhenti untuk tidak resah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com