Reista sudah keluar dari rumah sakit, memutuskan untuk berganti hotel. tidak ingin berada satu tempat dengan Ramel atau keluarganya. Reista sudah muak dan benar benar muak, ingin rasanya Reista berteriak dan memaki seseorang. tapi Reista tidak bisa, dirinya terlalu lemah untuk melakukan itu.
Reista memegang perutnya yang rata, tadinya ada kehidupan disana. ada cinta dan nyawa yang tumbuh. tapi hanya dalam beberapa menit dia menghilang dan meninggalkan Reista seorang diri.
padahal Reista sudah mulai mencintai calon anaknya, berharap anaknya benar benar tumbuh dan menjadi anak yang cantik. tersenyum ke arah Reista dan menjadikan dirinya sebagai ibu seutuhnya.
Sekarang hanya sebuah kenangan yang membekas erat dalam relung jiwa, tidak ada sesuatu yang bisa dipertahankan dari pernikahan semu ini.
Terlalu banyak kesedihan dibandingkan dengan kebahagiaan, dan Reista membenci itu. membenci saat Reista tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan anaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com