Amarilis langsung terkaget karena melihat Nafisah yang mendorongnya pelan, Terlihat mata Nafisah yang sudah melotot. terlihat sangat menyeramkan, namun bagi Ramel dan Diano itu sangat lucu dan menggemaskan.
"Kau! Kenapa mau peluk kakak Renand? tidak ada Perempuan yang boleh memeluk kakak Renand, termasuk Kau!". Perkataan Nafisah membuat Renand cukup aneh, darimana Nafisah bisa berbicara se tegas ini? siapa yang mengajarinya?
"Aku.. aku.. hanya..". Amarilis terlihat ketakutan, hal itu membuat Renand jadi mulai merasa bersalah.
"Nafisah.. Tidak boleh seperti itu, kakak ini sudah menjadi Kakak Amarilis juga.. Amarilis boleh memeluk kakak, memangnya kenapa jika Amarilis memeluk kakak? Mommy dan Daddy juga tidak melarang". Kata Renand dengan lembut.
Namun Nafisah masih tidak terima, Nafisah melihat ke arah Renand dan mengerucutkan bibirnya sebal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com