webnovel

Di mana Bella?

Bella memasuki kelasnya, saat pertama kali Bella masuk kedalam kelasnya, dirinya mendapati sebuah tatapan mata yang membuatnya begitu risih.

Bella berinisiatif untuk melihat sekilas kearah mata itu. "Ampun dah, ngapain dia ngelihatin gue kayak gitu, males dah," jelas Bella dalam hati.

Saat Bella melihat dan duduk di bangkunya, Mata itu masih saja menatap Bella, Bella yang merasa risih pun menatap tajam mata orang itu.

"Apa lu lihat-lihat?" Tanya Bella mendongakan kepalanya, menyebalkan Sekali bagi Bella, risih? Tentu saja.

Wanita normal mana yang nggak risih dengan tatapan mata laki laki yang bukan mahrom nya? Jika ada wanita yang suka dilihatin lelaki yang bukan mahrom nya, mungkin dia wanita nggak normal.

Bastian yang mendapati suara keras dan juga tegas yang keluar dari mulut Bella. Bastian langsung menggelengkan kepalanya.

"Eh nggak ada kok, saya nggak sengaja," balas Bastian terlihat jelas bahwa dirinya tengah gelagapan telah tertangkap basah.

"Apa apaan sih Bastian? Istighfar," gumam Bastian dalam hati berusaha menyadarkan apa yang sudah dia Lakukan itu sangat salah.

Memandangi wanita yang bukan mahrom nya itu dosa, apakah Bastian mau menambah dosa hanya dengan menatap wanita yang bukan mahromnya?.

Bella hanya bisa membolakan matanya saja, kemudian Bella kembali pokus menghadap depan dan menunggu guru yang akan datang.

****

Jam istirahat tiba, Bella bersama Manda tengah duduk di meja yang ada di kantin, cukup ramai juga hari ini.

Sampai Akhirnya mata Bella tertuju dengan segerombolan pria yang sama sekali tidak ingin Bella lihat untuk hari ini dan seterusnya.

Bella melotot yang melihat itu, beberapa hari ini dirinya bisa terbebas dari orang itu, tapi mengapa saat ini orang itu kembali muncul?.

"Nda Nda, ada Dito Nda, gimana ini?" Tanya Bella yang ketakutan tak karuan. Manda yang melihat ketakutan Bella itu pun ikut merasa panik tak karuan.

"Eh iya Bell, gimana ini?" Tanya Manda yang sama-sama bingung melihat nya. Seketika lampu menyala di dalam otak Manda.

"Nah, gimana kalo kamu sembunyi saja di bawah meja, pasti nggak akan kelihatan," jelas Manda membuat Bella mengaggukan kepalanya.

"Tapi yang di depan siapa yang nutupin? Kan sama saja nanti kelihatan?" Tanya Bella dan membuat Manda menganggukan kepala, benar juga.

Manda melihat kesekeliling nya, sampai akhirnya Mata Manda menatap kearah dua teman nya, Iva dan Vina.

"Eh Iva Vina? Sini-sini," teriak Manda dan membuat dua orang itu datang menghampiri Bella dan Manda.

"Eh Manda? Ada apa? Lu juga Bell, ngapain sembunyi di bawah meja kayak gitu?" Tanya Vina yang masih saja tidak paham.

"Hust, diam, lebih baik kalian berdua duduk di depan sini, tutupin Bella dari Dito ya?" Tanya Manda dan mengarahkan mereka agar duduk di depan.

Vina mengaggukan kepalanya, namun tidak dengan Iva, "Ya ampun, padahal gue kan mau duduk disana biar bisa Deket sama Bastian," jelas Iva membuat Vina mencubit pinggul Iva.

"Udah lah diem, lu lebih milih sahabat lu atau mau milih gebetan lu? Sekarang Bella jauh penting daripada Bastian," jelas Vina begitu tegas.

Iva menghela nafas nya panjang, "Emang bagimu Bastian tidak penting, tapi bagi ku, sangat penting," jelas Iva dan mendapatkan pelototan dari Vina membuat Iva Pasrah dan ikut saja.

Sampai akhirnya Dito menghampiri meja mereka, dan untung saja, Bella sudah bersembunyi di balik meja.

"Eh kalian tau dimana Bella nggak?," Tanya Dito seketika itu mereka semua langsung menggelengkan kepalanya karena tidak bisa lagi mengatakan apa apa.

Manda hanya bisa menggelengkan kepalanya, namun tanpa di sadari tubuh Manda juga menegang, dirinya takut mendapati mata tajam Dito yang mungkin sedang kesal.

"Jangan bohong kalian bertiga, masa Kalian temen nya nggak tau dimana dia?" Tanya Dito yang masih tidak percaya.

Lagi-lagi Dito hanya melihat mereka menggelengkan kepalanya saja. Sampai akhirnya Dito tak bisa menahan rasa penasaran nya lagi, ia menggobrak meja yang ada di sana.

Spontan mereka semua Langsung terkejut, begitu pun juga dengan Bella yang ada di bawah itu, hanya bisa menyumbat mulut nya agar tidak bersuara.

"Kalian jangan coba coba mencari gara gara sama gue ya? Gue tau kalian pasti menyembunyikan Bella dari sini kan? Jawab ajah kalian" teriakan Dito itu membuat penjuru kantin menoleh kearah Dito beserta ketiga wanita itu.

Malu? Tentu saja malu, siapa sih yang tidak malu jika seluruh orang yang ada di kantin menatap kearah mereka?.

"Gue udah bilang ya Dit, gue nggak tau, kalo gue ngomong gak tau berarti Emang gue nggak tau, nggak usah maksa Kenapa sih?" Tanya Manda yang berusaha melawan omongan Dito dan berusaha menyelamatkan Bella.

"Ngelawan ya lu? Gue tadi ngomong baik baik, jadi jika lu dan temen temen lu nggak mau ngasih tau dimana Bella, gue jamin gue nggak akan berhenti gangguin hidup lu," jelas Dito dan langsung nyuruh semua temen temen nya untuk pergi dari tempat sana.

"Udah udah jangan dilihatin terus, Kalian nggak kasihan apa sama mereka bertiga?" Tanya Farel dan Niko bersamaan yang ada di sebelah meja Manda, ke seluruh orang yang menatap mereka bertiga.

Seketika itu mereka semua mengabaikan apa yang sudah terjadi tadi. Mereka berusaha tidak memperdulikan nya.

Sampai akhirnya Manda menyarankan Bella agar keluar dari kolong meja. "Bell, Si Dito udah pergi, buruan keluar," ujar Manda sedikit pelan dan membuat Bella langsung keluar dari persembunyiannya.

"Untung tuh anak udah pergi, kalo enggak bisa bisa mampus gue" ujar Bella mengehela nafasnya panjang dan kini dirinya bisa merasa jauh lebih baik.

"Lu enak bisa bernafas lega, sedangkan kita bertiga kena ancaman sama Dito," jelas Vina menbuat Bella mengaggukan kepalanya.

Benar sekali, Bella tadi mendengar sangat jelas bagaimana Dito mengancam mereka bertiga hanya karena mereka ingin menyelamatkan Bella.

Bella juga merasa tak enak dengan apa yang di lakukan oleh Dito, Bella menjadi merasa bersalah, jika temen nya ikut merasakan kesengsaraan yang selama ini Bella rasakan.

"Maafin gue ya? Gara-gara gue Kalian jadi kena imbasnya," jelas Bella begitu lirih.

Manda yang mendengar itu hanya bisa tersenyum saja. "Nggak papa Bell, lagian kita gini juga kan demi kamu," jelas Manda mengelus tangan Bella.

"Tapi kan gara gara gue kalian malah jadi ikutan kena kayak gini" jelas Bella membuat Manda Semakin tersenyum.

"Nggak papa, selagi kamu merasa aman kita siap ada untuk kamu, iya kan Va? Vin?," Tanya Manda melihat kearah Iva dan Vina.

Mereka pun langsung menundukan kepalanya dan mengaggukan kepalanya secara perlahan.

Bersambung...