webnovel

Persahabatan Sejati

Editor: Wave Literature

"Lei Lie adalah seorang laki-laki yang baik dan lurus, kalau mau dibandingkan, Lei Lie bisa lebih membahagiakanmu daripada Ye Yan dan Xiao Han. Paling tidak dia menghormatimu, menyayangimu, dan menghargaimu. Dia sangat tulus, perasaannya kepadamu lebih murni daripada siapa pun. Sebenarnya…"

Qiao Qing menggigit bibirnya dan memberanikan diri berkata, "Kamu bisa mempertimbangkannya! Kamu tidak usah memikirkan aku, meskipun aku menyukainya, tapi aku tahu kalau dia sama sekali tidak menyukaiku. Orang yang dia sukai adalah kamu."

"Bodoh." Lan Qianyu membelai lembut rambut Qiao Qing, "Cinta itu harus diraih sendiri, kamu belum pernah berusaha, bagaimana bisa tahu kalau dia tidak akan menyukaimu?"

"Dia tidak pernah benar-benar memandangku, di matanya hanya ada kamu…" Qiao Qing menghela nafas, "Aku hanya dapat menyembunyikan perasaanku dalam hati. Aku takut kalau aku mengatakannya, maka aku bahkan tidak akan bisa lagi berteman dengannya."

"Jangan berpikir seperti itu, sebenarnya aku selalu merasa kalau kalian berdua sangat cocok." Lan Qianyu berkata sambil tersenyum, "Aku dan Lei Lie tidak sejalan, kami hanya bisa berteman saja."

"Lei Lie jauh lebih baik daripada Ye Yan dan Xiao Han, mereka berdua terlalu ekstrim, tidak menghormati wanita. Tidak seperti Lei Lie…"

"Sudahlah, jangan membahas ini lagi." Lan Qianyu memotong perkataannya, "Aku benar-benar tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Lei Lie. Dan lagi, kalau aku benar-benar mempertimbangkan dia, bagaimana denganmu? Apa benar kamu tidak akan sedih dan sakit hati? Aku tidak percaya."

Mata Qiao Qing memerah, namun dia tersenyum ceria, "Aku akan sama seperti orang patah hati pada umumnya yang sedih, sakit hati dan kecewa. Namun di saat yang bersamaan aku juga akan berbahagia untukmu, karena kamu adalah sahabat terbaikku, aku ingin kamu bahagia!!!"

"Kata-katamu itu sungguh membuatku terharu, sungguh." Lan Qianyu menggenggam tangan Qiao Qing dan berkata sambil terisak, "Kamu dan Lei Lie selamanya adalah sahabat terbaikku. Aku tidak ingin kehilangan persahabatan yang begitu berharga, jadi aku tidak bisa bersama dengannya."

"Tapi…"

"Tidak usah tapi lagi. Aku sudah memilih Ye Yan dan tidak akan berubah pikiran. Seandainya nanti aku tidak bahagia, itu juga adalah pilihanku sendiri. Kalian jangan mencemaskan aku lagi."

"Baiklah…" Qiao Qing masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi pintu kamar tiba-tiba terbuka. Ye Yan yang telah mengenakan jas yang telah disetrika rapi berdiri di depan pintu dan menyapukan pandangannya sebentar ke arah Qiao Qing. Dia lalu tersenyum memandang Lan Qianyu, "Sudah hampir waktunya berangkat, mau kubantu mandi?"

"Kenapa kamu tidak mengetuk pintu?" Lan Qianyu memelototinya dengan tidak senang. Benar-benar tidak sopan, ada Qiao Qing di sini tapi sikapnya malah seperti itu.

"Ini adalah rumahku, aku bisa pergi kemanapun aku mau, kenapa harus mengetuk pintu?" Ye Yan berkata dengan nada seakan-akan memang sudah seharusnya begitu, bahkan dia masih melirik Qiao Qing lagi dengan sorot mata dingin.

"Kau…"

"Aku akan membantu menyiapkan air untukmu." Ye Yan langsung masuk ke kamar mandi.

"Qiao Qing merasa agak canggung dan berkata pelan, "Qianyu, aku keluar dulu."

"Iya." Lan Qianyu mengantarnya keluar. Saat akan menutup pintu, Qiao Qing bertanya dengan suara rendah yang terdengar gelisah, "Apa Ye Yan mendengar pembicaraan kita tadi? Mungkinkah dia marah?"

"Kalau dia dengar juga tidak apa-apa. Jangan khawatir, dia bukan orang yang pendendam." Lan Qianyu menepuk-nepuk pundaknya, "Pergilah berganti pakaian, nanti temani aku bersama-sama ke bandara untuk menjemput orang."

"Tapi ada Ye Yan, aku takut." Qiao Qing selalu merasa sedikit takut kepada Ye Yan, setiap melihat sorot matanya yang dingin itu, wajah Qiao Qing langsung pucat ketakutan.