webnovel

Peringatan Terakhir

Editor: Wave Literature

"Haha, perkataanmu benar sekali." Qiao Qing tertawa, "Di sebelah sana ada tempat, ayo kita duduk di sana."

"Tidak usah." Shen Xin berkata, "Aku sudah memesan sebuah kamar, kita memesan makanan dari kamar saja."

"Wah, ada apa denganmu hari ini? Salah minum obat? Kamar di sini kan mahal sekali." Qiao Qing sangat kaget, meskipun Xiao Qi masih sanggup membayar semua ini, namun perbuatan Shen Xin hari ini jelas keterlaluan.

"Bukankah Qianyu merasa tidak enak badan?" Shen Xin tertawa sejenak lalu menarik Lan Qianyu berjalan menuju elevator.

Lan Qianyu menatapnya dengan keheranan, "Kapan kamu memesan kamar?"

"Benar juga, kita kan datang bersama-sama, kita tidak melihatmu memesan kamar." Qiao Qing juga ikut bertanya-tanya.

Ada secercah kilatan di mata Shen Xin, dia sedang berpikir bagaimana caranya dia akan berbohong untuk menutupi maksudnya yang sebenarnya. Tadi ketika dia melihat Xiao Qi dan Bai Lu memasuki elevator sambil memegang kunci kamar 1107, dia pun segera memesan kamar 1108 tanpa berpikir panjang. Dia hanya keceplosan sekali saja, tetapi Lan Qianyu bisa dengan cepat menyadarinya.

"Shen Xin, kamu sengaja ya membawa kami ke sini?" Lan Qianyu menatapnya dalam-dalam, "Sebenarnya apa yang telah terjadi?"

"Lihatlah, kamu memperlakukanku seperti seorang tersangka." Shen Xin memutar bola matanya, "Memangnya aku akan mencelakaimu?"

"Kalau kamu tidak menjelaskannya, aku akan pergi." Lan Qianyu menjulurkan tangan dan menekan tombol elevator.

"Qianyu…" Shen Xin bergegas menahannya.

"Shen Xin, sebenarnya ada apa? Katakanlah." Qiao Qing mulai khawatir, "Di antara kita bertiga memangnya pernah ada rahasia?"

"Baiklah, aku akan mengatakannya." Shen Xin menggigit bibirnya, "Qianyu, apakah kamu tahu mengapa Xiao Qi tiba-tiba pergi?"

"Bukankah dia pergi untuk menemui rekan bisnisnya?" Qiao Qing bertanya.

"Rekan bisnis apanya!" Shen Xin berkata dengan kesal, "Tadi Bai Lu datang dengan mengendarai mobilnya dan berhenti di seberang studio, dia lalu menelepon dan memanggil Xiao Qi untuk keluar. Aku mendengar Xiao Qi berkata agar nanti malam saja mereka bertemu di tempat biasanya, tapi Bai Lu tidak mau mendengar alasan apapun. Makanya Xiao Qi membohongimu lalu pergi dengannya. Aku naik taksi membuntuti mereka dan melihat dengan mata kepalaku sendiri mereka memesan kamar di sini, jadi aku…"

Shen Xin tidak melanjutkan perkataannya, namun wajah Lan Qianyu sudah berubah menjadi sangat masam.

"Dasar Xiao Qi brengsek, saat aku melihatnya sedang bersama Bai Lu waktu itu, aku sudah tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres. Aku mengira kalau Bai Lu yang menggodanya dan dia hanya mengikutinya saja, tidak disangka mereka ternyata datang ke sini dan memesan kamar!!!" Qiao Qing memaki-maki dengan penuh kemarahan.

"Waktu Qianyu terbaring di rumah sakit selama beberapa hari, Xiao Qi sama sekali tidak datang menengoknya, kemungkinan saat itu dia juga sedang bersama Bai Lu." Shen Xin berkata, "Qianyu, aku tahu kamu sangat mempercayai Xiao Qi. Aku takut kamu tidak akan mempercayai perkataanku, atau kalau nanti kejadiannya akan sama seperti dulu, oleh sebab itu aku tidak mengatakan yang sebenarnya kepadamu dan membawamu ke sini agar kamu melihatnya sendiri."

"Bagaimana ini? Dua hari lagi adalah hari pernikahan…" Qiao Qing marah sekaligus khawatir.

"Memangnya kenapa? Pria tukang selingkuh seperti ini jelas tidak boleh dinikahi!" Shen Xin berkata dengan penuh kemarahan, "Sekarang masih belum menikah, masih belum terlambat untuk membatalkannya. Begitu sudah menikah, permasalahannya akan semakin rumit."

"Tapi…"

"Sudah, tidak usah bicara lagi." Lan Qianyu memotong pembicaraan mereka, dia lalu berkata dengan tenang, "Biar semuanya menjadi jelas dulu baru bicara lagi."

Saat itu pintu elevator terbuka, ketiga gadis itu bersama-sama keluar dan bergegas menuju ke kamar 1107. Qiao Qing berkata pelan untuk menenangkan mereka, "Qianyu, apapun yang kita lihat nanti, jangan emosional, bicarakan baik-baik saja."

Lan Qianyu tidak bersuara, dia hanya terus melangkah ke depan pintu kamar tersebut, "Shen Xin, kamu yakin kamar yang ini?"

"Yakin!" Shen Xin menganggukkan kepalanya tanpa ragu.

Lan Qianyu mengangkat kakinya dan bersiap hendak menendang pintu, namun tiba-tiba dari dalam terdengar suara Xiao Qi yang sedang berseru marah, "Cukup! Bai Lu, ini terakhir kalinya aku memperingatkanmu, orang yang kucintai adalah Qianyu, hanya Qianyu! Tidak peduli apapun yang kau lakukan, hal itu tidak akan pernah berubah. Kau menyerah saja!"

Baru saja perkataannya selesai diucapkan, pintu kamar pun terbuka. Xiao Qi yang wajah dan telinganya memerah karena marah begitu melihat Lan Qianyu dan lainnya di sana, dia pun langsung terdiam kaget…

Seluruh api kemarahan Lan Qianyu telah padam karena mendengar perkataan Xiao Qi tadi. Dia menyatakan cintanya yang tulus kepada tunangannya di hadapan wanita yang selalu mengejar-ngejarnya, apa lagi yang perlu dicurigai dari pria semacam ini?