Setelah menutup telepon, Dania memejamkan matanya rapat-rapat sambil menggigit bibirnya. Tangannya yang menggenggam ponsel tak hentinya gemetar. Dia merasa tadi hampir sesak napas, seakan-akan dia telah melakukan sebuah kejahatan yang sangat besar…
Count Louis menatap nama Dania di ponselnya. Matanya menjadi kelam. Setelah duduk melamun cukup lama, dia melambaikan tangan memanggil anak buahnya, "Cari Carla."
"Carla?" Anak buahnya itu tertegun sejenak sebelum kembali sadar, "Anak buah perempuan Nyonya Dania?"
"Benar." Kesabaran Count Louis habis, "Dia tetap di Amerika bersama Bakr, tidak kembali ke Dubai. Cari dia secepatnya, selain itu, jangan sampai ada yang tahu."
"Baik." Anak buah itu segera melakukan perintahnya.
...
Count Louis menghabiskan anggur merah di gelasnya. Dia sudah tujuh puluh hingga delapan puluh persen yakin bahwa wanita yang sore itu tidur dengannya bukan Lan Qianyu melainkan Dania.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com