webnovel
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Adolescente
Classificações insuficientes
268 Chs
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

"Masa Lalu Biarlah Masa Lalu"

Satu bulan terakhir, satu per satu dari tiga puluh awardee HSL telah diwisuda di sekolah mereka masing-masing. Hampir seminggu sekali, asrama itu menggelar pesta sederhana untuk merayakan kelulusan teman seperjuangan. Pun, menikmati momen-momen terakhir mereka di asrama sebelum benar-benar angkat kaki. Benar kata Leon pada Iqbaal saat itu, mereka terkadang bersedih terang-terangan karena akan berpisah. Beberapa bahkan sudah jelas kemana selanjutnya akan melangkah, dengan diterimanya di universitas atau beasiswa tujuan. Sisanya, masih sabar menunggu, pun ada yang tengah berusaha karena rupanya persaingan memang sangat ketat untuk mendapatkan bangku kampus impian.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com