Sekitar tiga puluh menit kemudian Jessi kembali membuka matanya. Fauzan yang memang sedang ada di sebelahnya langsung tahu ketika mendengar lenguhan wanita itu.
"Sebentar aku panggilin dokter dulu," kata Fauzan membuat perhatian keluarga yang lainnya langsung teralih. Mereka langsung menghampiri Jessi dengan perasaan lega karena akhirnya dia bangun.
Setelah memberi tahu perawat lewat bel, Fauzan memberi Surya tempatnya sementara itu ia mundur sedikit menjauh. Ia tahu, meskipun dirinya adalah kekasihnya, tapi masih ada keluarga yang tetap menjadi yang utama.
"Gimana keadaan kamu, Nak?" tanya Surya mengusap lembut kepala putrinya.
Jessi hanya menjawabnya dengan anggukan kepala, entah apa artinya. Tidak ada yang tahu, mereka hanya menganggap jika itu berarti Jessi baik-baik saja.
Menunggu sekitar lima menit kemudian dokter Firman kembali masuk bersama satu suster.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com