webnovel

44 - Jiwa Yang Pernah Terluka

"Aku berbohong saat aku berkata aku membencimu pada pertemuan pertama kita."

Lisya mengernyit seraya terus memandangi wajah tanpa ekspresi itu. "Aku tidak mengerti, apa maksudmu?"

Lavy sendiri memilih untuk membalas tatapan Lisya, bersiap akan reaksi apapun yang diberikan oleh gadis di hadapannya tersebut. "Aku yang membawamu kemari."

"Benci adalah kebohongan belaka, aku berpura-pura melakukannya karena aku butuh tekadmu untuk tetap hidup sebagai seorang Lavy," lanjutnya.

"Maaf, karena menjadikanmu sebagai perantara. Agar nama Lavy tetap hidup," ucapnya lirih. Gadis itu menundukkan kepalanya, tidak sedikitpun berani melirik kearah Lisya. Setelah sekian lama akhirnya Lavy dapat menceritakan kebenaran di balik segala kejadian.

Lisya dengan tatapan nanarnya hanya diam mendengar ucapan Lavy.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com