bukan sesuatu yang mudah untuk bertani dan bertahan dengan bau menyengat, bahkan bau bangkai mungkin lewat di bandingkan bau getah karet. 'no problemo' itu bagi pak wibowo dan davin dan beberapa petani karet tapi lain cerita dengan mereka, di sebuah rumah makan davin sepulang dari panen dan menjual hasil panennya ke pengepul getah karet "bapak mau pesen makan apa?" di lanjutkannya "bapak harus makan ikan yang sehat buat bapak jangan cuma sayur ya?, biar davin pesenin buat bapak" hanya senyum pepsoden dan anggukan pak wibowo atas perhatian anak semata wayangnya. beberapa mobil mewah terparkir di sebuah rumah makan yang di dalamnya ada pak wibowo dan davin "pah mah disini bau banget aku gak nafsu lagi!!" tanpa menggubris widuri melanjutkan langkahnya yang mantap "duduk lah dan nikmati hidangannya" jawaban widuri.
tubuh wibowo mengejang dengan pemandangan di depan mata kepalanya sang mantan istri bersama keluarga barunya "davin bapak gak enak badan bapak pulang aja ya" berhubung davin sedang memesan tanpa memperhatikan sekeliling "gubrakk" benar - benar malang niat menghindar justru menabrak, lelaki tampan yang sudah berusia itu menabrak gadis remaja yang sudah uring- uringan sejak masuk tadi gina komala gadis berparas manis namun pedas di setiap kalimat yang terucap di bibir tipisnya. "lo gak punya mata ya" dan di lanjutkan "baju ini mahal lo gak akan sanggup gantinya, pantes aja dari tadi ada bau busuk itu berasal dari tubuh kamu" belum sempat gina melanjutkan widuri menampar dengan amarah yang membara. yah dunia memang sempit berkali- kali bertemu tanpa sengaja dan awalnya anak lelaki tertampannya dan suami yang sangat dia cintai dengan tubuh gemetar jantung terasa remuk berkeping- keping mata berkaca tenggorakan yang terasa tercekik widuri ambruk dengan ketidak berdayaannya dengan tubuh terguncang dengan perasaan bercampur aduk. davin sepontan berlari dan meraih orang tua tunggal nya selama ini dengan emosi dia berkata "benar- benar kehormatan bisa bertemu anda lagi nyonya, suatu saat hanya karma yang akan menyadarkan kalian manusia kotor!!!" tanpa ragu- ragu wibowo menenangkan anaknya agar tidak meluapkan amarahnya selama bertahun- tahun mungkin pak wibowo tidak tahu jika davin sudah pernah bertemu widuri mantan ibunya. "penghinaan macam apa ini" dan di lanjutkan dengan setetes air mata pak wibowo tanpa bisa menahan perasaan yang berkecamuk tanpa aba- aba, "jangan takut pah mah pengacara kita bisa mengurus manusia berbau busuk seperti mereka berdua ini" widuri semakan naik pitam "cukuuupppppp tutup mulutmuuuuuuuuu!!!" teriakan widuri menggema di rumah makan yang cukup besar ini. tanpa respon wibowo menarik tangan davin dengan gemetar meski tubuh tua nya hampir ambruk dia tetap bertahan demi harga dirinya dan davin.
.......
gubuk derita penuh ketenangan dan sejuk udara tanpa polusi kicau burung saling bersahutan gemerisik dedaunan yang di terpa oleh angin surgawi, davin duduk termenung di sebuah kursi buatan sendiri dari kayu bekas bagian luar atau kulit pohon yang di buang dan tidak terpakai di manfaatkan oleh davin untuk bersantai di teras rumah gubuknya. davin duduk termenung dan berpikir keras 'bagaimana saya bisa mengembangkan usaha ini agar bisa sesegera mungkin aku membahagiakan bapak' lamunan nya menemukan ide davin berpikir dengan uang yang sudah dari kata cukup untuknya dengan uang itu davin dapat menyewa kebun petani dan lahan kosong di desa atau luar desa dengan bantuan beberapa kenalan dalam bidang pertanian. tanpa menyia -nyia kan waktu davin bergegas mencari info dari beberapa teman tanpa menunggu lama davin mendapatkan info dengan cepat, "bantu saya menemui beberapa dari pemilik lahan kosong ya nol" dengan suara di sebrang menjawab "ok siap boss asal jangan lupa pemanisnya ya" dasar teman matre dengan jawaban "ok gak masalah kalo cuma permen" davin dan arnol tertawa bersamaan. "tiiiiittttttt" suara tlakson dari mobil kelas menengah yang di kemudikan oleh arnol "let's go guys" teriakan arnol hanya di jawab dengan senyuman sendu dan bergegar on the way. dengan pertemuan bisnis ini davin menyewa lahan kosong dengan harga murah dan lahan yang cukup luas 2 hektar di desa kemiling 3 hektar di desa cempaka dengan total lahan tersebut davin bisa membangkitkan bara api yang berkobar sedikit redup selama ini karena kehidupan sebelumnya tapi kali ini dia memompa dengan cepat sehingga membara.
....
widuri POV
dengan tubuh terkulai di lantai rumah makan, wajah pucat dengan nafas tersengal- sengal dada kembang kempis dengan cepat mata berair tanpa henti keadaan ini sungguh bukan kehendaknya namun sang pencipta selalu mempertemukan di saat yang tepat. setelah ini apa lagi yang akan menjadi hukuman untuknya lebih beratkah atau ringan itu hanya sang pencipta yang tau. dengan keadaannya sang suami dan putrinya bergegas ke rumah sakit "mah jangan sakit gina minta maaf kalo gina salah" dengan suara lembut dan penuh kekawatiran gina justru di balas dengan tatapan jahat bahkan seperti ingin membunuh, gina yang kaget dan segera pergi dari hadapan sang ibu. "kenapa hanya untuk seorang pengemis mamah semarah itu padaku" gina dengan bingung mempertanyakan semua kemarahan sang ibu "mungkinkah mamah sanak keluarga pengemis itu?" gina menebak- nebak kemungkinan dari kemarahan sang ibu dan berencana mencari informasi dari keluarga pengemis (pak wibowo dan davin) itu.