"Kak Natalie, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja kehilanganmu tadi malam! Aku pikir kamu ada di belakangku. Tahu-tahu kakak sudah menghilang!" Elva menangis dengan mata merah.
"Sudahlah, tidak apa-apa! Ini salah diriku sendiri! Kenapa kamu menangis?" Natalie buru-buru menghiburnya.
Elva mengeluarkan ponsel dan dompetnya dan menyerahkannya kepada Natalie. Dengan berlinang air mata, dia berbisik. "Kak Anthony memarahiku, mengatakan bahwa aku orang yang tidak berperasaan sampai-sampai bisa kehilanganmu. Dia juga mengatakan bahwa jika aku berani melakukannya lain kali, kakiku akan patah. Tadi dia juga menghukumku tidak boleh keluar rumah selama sebulan. Kak, maukah kamu memohon untukku?"
Natalie menatap Anthony. Wajah pria itu dingin dan matanya yang gelap benar-benar mengerikan.
Dia bisa membayangkan betapa kuatnya perintah Anthony.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com