Tom terbangun oleh rintihan Lucy dan dia duduk di tempat tidur untuk melihat Lucy sedang mengusap perutnya seperti merasakan sakit.
"Ada apa?" Tanya dia dengan dahi berkerut karena khawatir sambil turun dari tempat tidur dan menyalakan lampu.
"Perutku sakit," Lucy berbicara pelan sambil menangis dan Tom mendekatinya lalu menggunakan ibu jarinya untuk mengusap keringat di dahinya.
"Seberapakah sakitnya? Bukan kram menstruasi kan?" Tanya dia, karena ingat bahwa Lucy sudah selesai dengan periode bulanannya dan dia masih telanjang jadi jelas bukan masalah itu.
Sebelum dia bisa menjawab, perutnya berbunyi dan dia menggelengkan kepalanya sambil bergegas turun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Begitu masuk, dia mengunci pintu sebelum Tom bisa mengikutinya dan duduk di dudukan toilet untuk mengosongkan ususnya.
"Lucy," panggil Tom lembut dari pintu masuk, mulai merasa lebih cemas sekarang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com