Ponsel Nadila berdering, ia meliriknya sebentar dan melihat ada nama Alya di sana. Tumben sekali sahabatnya itu menelepon sepagi ini.
"Kenapa, Al?" tanya Nadila ketika panggilan mereka terhubung.
"Tolongin aku dong, Nad. Aku mau kerja nih." Suara Alya terdengar panik.
"Tolongin apa? Santai sih, Al. Udah kayak dikejar sama maling aja," sahut Nadila masih santai.
Dia masuk ke dalam kamar kemudian membuka lemarinya. Hendak menyiapkan baju untuk pergi ke toko bunga milik mamanya.
Namun ponselnya hampir merosot jatuh ketika Alya meminta tolong Nadila untuk menjaga keponakan kecilnya yang baru saja dititipkan padanya.
"Ah, aku kan gak suka anak kecil, Al. Kamu tau sendiri aku selalu bikin nangis mereka."
"Kali ini, pliss?!" pinta Alya sedikit memaksa. "Aku mau kerja, eh kakakku malah datang ke sini mendadak. Katanya dia gak bisa bawa anaknya ke pemakaman karena pamali."
"Banyak banget orang yang meninggal akhir-akhir ini," gumam Nadila.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com