Tunggu dulu, kenapa Bunda mengatakan bahwa aku adalah anak kesayangan. Bukannya, anak kesayangan Bunda itu Citra. Wah... aku perlu bertanya supaya memiliki penjelasan terkait hal ini, meski akhirnya tahu resiko mempertanyakan menyangkut soal siapa anak kesayangan aku atau Citra?
Biasanya, anak kesayangan hanya satu. Lah, ini malah dua anak kesayangan Bunda. Apa perlu sekarang untuk kembali ke dunia nyata? Sebelumnya, masih dalam melamun. Tapi aku mendengarkan pembicaraan antara Bunda dengan Citra. Meski hanya sedikit ragu setelah berpikir selama beberapa menit kemudian.
Mungkin aku perlu memikirkan hal ini secara matang, supaya tidak termakan oleh omong kosong. Selebihnya, aku sadar betul kenapa mereka datang ke rumah orang tuaku? Karena, janji kemarin melalui telepon pernah bilang bahwa sekarang bakal kembali meeting. Ternyata, aku sendiri ada urusan enggak bisa untuk di tinggalkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com