webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasia
Classificações insuficientes
369 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Raja Raksasa

Kirana mendekat untuk memastikan kalau matanya tidak salah lihat, benar saja, musang itu memang terluka. "Paman, musangnya terluka" bisik Kirana.

Kalima mendekat dan berjongkok melihat di samping Kirana, ia mengamati luka yang ada di kaki musang itu. "Iya Ndoro, musang itu terluka dan lihat. Ada sesuatu yang tertancap di kakinya" ucap Kalima.

"Kasihan sekali, apakah bisa kita menyelamatkan musang itu Paman?"

"Bisa, Ndoro tunggu disini. Biar aku yang menangkapnya"

Kirana mengangguk dan Kalima mengendap-endap mendekati musang itu, setelah dekat dengan musang itu Kalima pun melepas ikat kepalanya. Ia mengambil posisi untuk menyergap musang itu, setelah mendapatkan posisinya dengan cepat Kalimalang menutupkan ikat kepalanya ke bagian wajah musang.

Musang itu berteriak dan memberontak, namun sepertinya kekuatannya terbatas karena kaki musang itu terluka. Akhirnya kalimat pun berhasil menangkapnya dan membawa musang itu mendekat ke api unggun.