Aji pergi untuk menyusul Kalima. Ia berlari tunggang-langgang menembus hutan gelap dengan obor di tangannya, sesekali lengannya bergerak mengusap air matanya, ia juga sangat merasa kehilangan karena kepergian Kirana.
Aji terus berlari sambil memanggil-manggil Kalima, tak peduli tanaman duri menggores kakinya. Rasa sakit itu tidak sesakit perasaan yang sedang ia rasakan sekarang.
"Paman Kalima..... Paman Kalimaaaa" teriaknya dengan nada bergetar dan terus berlari menuju arah Kalima.
Sampai akhirnya Aji terhenti, dengan nafas yang tersengal-sengal Aji memberikan kabar untuk Kalima. "Paman Kalima... Ndoro Putri..." ucapnya tak sanggup meneruskan kalimatnya.
"Apa? Kenapa Ndoro Putri?!" Kalima tidak sabar mendengarkan apa yang hendak Aji sampaikan.
"Ndoro Putri sudah tiada..." ucap pria itu lagi kemudian menangis lirih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com