Entah kenapa suara seruling Sundari terdengar jauh berbeda malam itu, seakan menghipnotis semua orang untuk larut ke dalamnya termasuk Raden Sastra. Bibi yang tadinya sudah bersiap tidur pun kembali keluar rumah karena mendengar alunan itu.
Tidak hanya bibi saja, warga desa yang sudah berada di dalam rumah juga ikut keluar dan berjalan menuju ke lapangan.
Sedangkan tepat di depan api unggun itu terdapat Raden dan Kirana yang sedang berdiri, tatapan Raden seakan enggan berpaling pada wajah gadis yang terpejam sambil tersenyum lembut.
Tangan Kirana mulai terlentang, kakinya mengambil langkah ancang untuk mulai menari. Seketika itu juga, Raden Sastra mengiringi gerakan lembut di belakang Kirana.
Sundari semakin lengking mengalunkan serulingnya, ia menambahkan energi positifnya sehingga membuat Kirana dan Raden menari mengikutinya.
"Lihat itu, calon Raja dan Ratu Negaran sedang menari di bawah cahaya rembulan" ucap salah satu warga yang ikut terharu melihatnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com