Mayang mondar-mandir menunggu Raden Sastra pulang, gara-gara mendengar percakapan tetangganya tadi ia jadi benar-benar resah.
"Bagaimana jika mereka pergi perang bersama dan malah membuat hubungan mereka menjadi dekat? Tidak... Aku tidak akan membiarkan itu terjadi" gumam Mayang sambil meremat jari-jemarinya.
Tak lama setelah itu, ia melihat Raden Sastra dan rombongan kembali dari padepokan. Kirana terlihat berjalan di belakang Raden sambil berbincang dengan Samir.
"Lihat mereka, terlihat akrab sekali" gumam Mayang menatap kesal.
Mayang berjalan menghampiri Raden Sastra, senyum cantiknya terpancar cerah di wajahnya. Raden Sastra juga membalas senyuman Mayang, hingga akhirnya gadis itu mendarat di dada bidangnya.
"Kau pergi lama sekali, aku sangat merindukanmu" ucap Mayang manja. Ia juga sengaja ingin membuat Kirana cemburu.
"Kau harus bersabar, akhir-akhir ini mungkin aku akan sibuk dan jarang bersamamu" jawab Raden, tangannya melingkar di pinggul Mayang dengan mesra.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com