webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasia
Classificações insuficientes
369 Chs

Alam melindungi orang berjiwa murni

Asih terharu, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya dan memeluk Tari dengan erat. "Dari awal aku tidak percaya kau benar-benar kasar padaku, aku yakin ada sesuatu yang memaksamu untuk melakukan semua ini Mbakyu. Aku sudah memaafkanmu" jawab Asih dalam pelukan Tari.

"Aku sudah berjanji pada Sekar, bahwa aku akan menjagamu. Dan sekarang ini aku sedang menepati janjiku" jawab Tari dengan nada lirih dan bergetar.

"Kau sudah melakukan hal yang benar Nak" jawab Empu Dhamar.

"Daaarrrrr....." petir besar kembali menyambar, membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut dan memejamkan matanya.

Bibi melangkah menuju jendela, angin kencang membuat jendela kayu bagian luar terhempas dan berayun tidak karuan. Sebelum bibi menutup jendelanya, ia menatap ke tanah lapang yang sudah tergenang air. Bayangan Kirana yang sedang bermain di sana kembali terpampang sebentar, kemudian meredup dan bayangan itu kembali ditutup oleh hujan yang deras.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com