Dion akhirnya melarikan diri dari orang tua itu. Ketika memikirkan apa yang dikatakan orang tua itu, dia sedikit mengernyit. Jam empat sore? Dia mengangkat tangannya dan melihat arlojinya. Saat itu baru pukul 12 siang, dan sepertinya mereka harus menunggu empat jam lagi.
Dion harus lebih waspada kali ini. Dia tidak boleh membiarkan Pak Krisna melarikan diri. Jika tidak, perjalanan mereka akan sia-sia. Sebuah tekad yang kuat melintas di benak Dion. Dia pun kembali ke sisi Wawan.
Nada suara Wawan tegang, "Tuan, bagaimana?" Wawan takut mereka melewatkan kapal yang ditumpangi Pak Krisna.
Dion melambaikan tangannya untuk menenangkan Wawan. Dia mengamati bangunan di sekitarnya, dan matanya tertuju pada hotel tidak jauh dari sana. "Kapal baru akan berangkat pukul empat sore. Ayo kita cari tempat untuk beristirahat dulu."
Wawan pergi untuk memesan kamar, dan Dion berjalan berkeliling. Tidak banyak bangunan di sekitarnya, semuanya adalah bar, hanya ada satu hotel di sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com