Ibu Dion mengajak Yura ke bawah. Berbagai makanan sudah ditata di meja. Ada dua orang yang duduk di sana. Sikap ibu Dion terhadap Yura telah berubah 180 derajat. Dia selalu memberikan sayuran dan meminta Yura untuk makan lebih banyak. Dia merasa Yura adalah putrinya sendiri.
Pak Gunawan tidak tahan lagi. Dia berdeham untuk mengingatkan ibu Dion agar memperhatikan dirinya juga. Sebaliknya, ibu Dion memelototi Pak Gunawan, "Lihatlah dirimu, Yura akhirnya datang ke rumah, kenapa kamu menunjukkan wajah galakmu kepada menantumu sendiri? Kamu sudah lama tidak berbicara dengan Yura, kan?"
Pak Gunawan membiru ketika ibu Dion mengatakannya. Itu karena dia takut terhadap istrinya. Pak Gunawan berkata dengan pelan, "Yura, istriku benar. Makan yang banyak."
Meskipun ayah Dion berbicara dengan enggan, Yura menggosok gelang di pergelangan tangannya. Hatinya terasa hangat, dan dia hanya bisa tersenyum manis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com