Dion mengulurkan tangan ke Yura, "Hei, aku ralat kata-kataku. Rasanya aku memang demam. Kamu tidak bisa meninggalkanku di sini sendirian."
Yura yang sedang berjalan ke pintu dan tiba-tiba berhenti. Di dalam kamar mandi yang penuh uap air, suara Dion menjadi samar, "Jika kamu memang demam dan benar-benar tidak bisa menjaga dirimu sendiri, kamu bisa cari aku lagi." Setelah berbicara, dia menghilang keluar.
Yura membuka lemari dan mulai mencari-cari. Lalu, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang. Tidak ada nama yang terlihat di layar.
"Halo apa kabarmu?" kata suara seorang pria di telepon.
"Pak Rama, ini aku," jawab Yura.
"Oh, Yura, apakah ini tentang menyewa rumah hingga kamu meneleponku tiba-tiba?" tanya Pak Rama, sang pemilik apartemen.
Yura mengangkat matanya untuk melihat Dion melewati jendela dengan kursi roda. Dion bahkan tersenyum pada dirinya. Setelah itu, Yura memutuskan panggilannya dengan Pak Rama.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com