Ciuman itu terasa begitu mendalam dan memuaskan.
Song Baiyan menundukkan kepalanya, lalu pangkal hidungnya menyapu ujung hidung gadis itu dengan lembut, dan gesekan kulit di sisi wajahnya menambah gairah cinta.
Pipi Tang Li terasa semakin hangat dan semakin hangat lagi. Bibir tipis pria itu seolah memiliki sihir yang menghangatkan, membuatnya merasa seperti di malam musim panas. Napas hangat yang berhembus dan ditambah hangatnya tubuh pria itu membuat Tang Li kecanduan.
Tak lama kemudian, Song Baiyan melepaskan ciuman itu.
Di pemutar piringan hitam, sisi-A dari piringan itu sudah berputar mendekati akhir.
Alunan lagu "Bunga Sedap Malam" perlahan-lahan menghilang.
Song Baiyan melingkarkan lengannya di pinggang Tang Li, dan matanya tertuju pada wajahnya yang memerah. Melihat ekspresinya yang berpura-pura tenang, tatapan Song Baiyan semakin lembut, kemudian dia bertanya pada gadis di pelukannya, "Apa kamu masih ingin berdansa?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com