webnovel

Chapter 2 : Teknologi Nusa

Di bagian Utara Pantrea terdapat kerajaan besar bernama Nusa. Kerajaan ini memiliki teknologi yang terbilang lebih maju dari pada kerajaan lain, kebanyakan penduduk mereka bekerja sebagai ilmuwan. Perkembangan teknologi yang cepat disebabkan oleh banyaknya sumber daya alam di nusa sendiri. Hal ini memudahkan bagi mereka untuk mengembangkan teknologi mereka.

Seorang Gadis berambut pendek berwarna merah, terlihat sedang berlari tergesa gesa di lorong laboratorium kerajaan. Wanita ini bernama Astrid Kino ilmuwan baru yang menemukan senjata sains yaitu crossbow. Sebuah panah yang dipasangi dengan batu energi. Dengan mengaliri sedikit mana pada batu tersebut maka pengguna dapat mengunakan Skill : Crosbow. Dengan ini maka pengguna mana dapat memakai skill.

"tidak tidak aku bakal terlambat dipertemuan penting kali ini." Astrid berlari menuju ruang pertemuan. Pertemuan ini merupakan demonstrasi dari penggunaan senjata sains yang ditemukan oleh Astrid.

"Maafkan saya, saya terlambat." Astrid memasuki ruangan, dalam ruangan itu terdapat tiga ilmuan tingkat atas sedang menunggu Astrid. Ketiga ilmuan itu ialah Andi regar pria paruh baya yang tidak memiliki rambut, Olive Xander wanita Dengan rambut ungu dan mata berwarna perak, dan yang terakhir adalah Platina Rose adik dari Andaman Rose memiliki ciri-ciri yang persis sama seperti Andaman tetapi memiliki tubuh yang lebih kecil.

Para ilmuwan tingkat atas memiliki angka di lencana mereka, semakin kecil angka tersebut semakin kuat kuasanya. Andi Regar ilmuwan tingkat Satu, Olivie Xander ilmuwan tingkat Dua, Platina rose ilmuan tingkat Tiga.

"Dasar anak muda jaman sekarang, bahkan dipertemuan yang penting saja sampai telat." Andi dengan lantang memarahi Astrid.

"Sudahlah pak tua setidaknya dia sudah datang, dia hanya terlambat beberapa menit kita tidak perlu mempermasalahkan itu." Olive membela kesalahan Astrid.

"Terimakasih Nona Xander."

Seseorang masuk membawa papan ke ruang pertemuan, Astrid mulai menjelaskan tentang apa itu senjata sains dan bagaimana cara kerjanya.

Senjata sains merupakan senjata yang dikembangkan di Nusa, senjata ini dikembangkan untuk menutupi kekurangan dari penggunanya. Dengan menyimpan batu mana atau batu energi pada senjata sains maka pengguna dapat menggunakan sihir atau skill tergantung batu apa yang dipasang.

Di Nusa sejak kecil mereka dapat menggunakan mana dan energi secara bersamaan tetapi saat memasuki "Pendewasaan" hanya salah satu yang dominan yang bisa mereka kuasai. Karna hal ini pengguna skill juga terbiasa menggunakan sihir, tubuh mereka tidak terlalu terbebani dengan penggunaan kekuatan yang berbeda.

"Maaf menyela nona Kino, tapi bagaimana dengan amunisinya? Karna senjata sains bertipe Skill jarak jauh merupakan inovasi baru, sebelumnya kami hanya mengembangkan jarak dekat dan pertahanan." Olivie mempertanyakan bagaimana pengisian ulang Crosbow kepada Astrid.

Astrid terdiam sejenak, selama menjelaskan dia menunggu sebuah pertanyaan untuknya. Astrid sangat gembira mendengar pertanyaan Olivie, Astrid memanggil seseorang untuk membawakan crosbow.

"Sepertinya lebih mudah untuk mempraktekkannya agar kalian lebih paham."

Astrid memasukkan sedikit mana ke Crosbow, bagian atas crosbow bersinar sebuah anak panah cahaya muncul. Astrid menembakkan anak panah ke arah papan tulis, anak panah melesat dengan cepat dan menghancurkan papan tulis menjadi berkeping keping. Para ilmuwan tingkat atas terkejut melihat itu.

"Bagaimana mungkin anak panah melesat begitu saja? Bukankah tadi dia tidak mengisinya?" Andi yang terkejut sontak mempertanyakan apa yang terjadi. Olive diam tanpa kata kata, sedangkan Platina tersenyum melihat apa yang terjadi.

"Luar biasa, apa kau benar benar ilmuwan baru nona Kino." Platina memuji Astrid dengan penuh semangat. Astrid tersenyum mendengar itu, matanya berbinar binar melihat presentasinya dapat memukau ilmuwan tingkat atas. "Bagaimana caranya?" Hanya itu yang sekarang ada dipikiran tiga ilmuwan itu. Astrid menaruh crosbownya, dia berjalan mendekati ketiga ilmuwan.

"Apa kalian tau konsep dasar skill dan sihir? Pada konsepnya skill dan sihir merupakan dua hal yang hampir sama, skill mengubah energi menjadi skill sedangkan sihir menggunakan mana sebagai bahan pengubahnya." Para ilmuwan mendengar penjelasan Astrid dengan seksama.

"Tetapi itu hanyalah penyederhanaan agar anak anak mudah memahaminya, pada teoriku aku menyebut energi sebagai energi poin dan mana sebagai mana poin. Energi poin merupakan kekuatan potensial yang berasal dari kekuatan kita sendiri, sedangkan mana poin merupakan kekuatan yang dibentuk oleh alam yang kita serap kedalam tubuh. Karna itu kehabisan energi poin sangat berbahaya bagi kita, kehabisan mana poin hanya akan membuat kita pingsan dan kelelahan. Tetapi dengan kehabisan energi kita kehilangan kekuatan potensial yang ada pada tubuh yang berakibat jantung tidak memiliki kekuatan untuk terus memompa darah." Dengan penjelasan Astrid, itulah mengapa penggunaan senjata sains sangat diperlukan untuk menghindari kematian saat kehabisan energi di medan perang.

Astrid melanjutkan penjelasannya. "Crosbow ini menggunakan mana yang diserap oleh batu energi dan mengubahnya menjadi energi potensial sebagai anak panah. Walaupun tidak berbentuk secara fisik tetapi memiliki dampak fisik, aku menggunakan sihir : panah mana sebagai referensi dalam membuatnya." Astrid menyelesaikan penjelasannya. Para ilmuwan benar benar terpukau akan apa yang dibuat dan dijelaskan oleh Astrid.

Setelah itu semua para ilmuwan menyetujui untuk produksi masal crosbow sebagai alat perang militer kerajaan Nusa. Pertemuan telah usai, Astrid keluar dari ruangan dengan sangat gembira. Sekarang Astrid hanya tinggal menunggu persetujuan dari Raja untuk pemakaian dalam militer.

"Bukankah dia gadis yang menarik?"

"Sungguh tidak ku sangka pujian keluar dari mulut mu pak tua." Olivie mengejek Andi

"Hahaha ya kau benar tuan Regar, pada awalnya dia membuat kita berpikir dia gadis ceroboh dan periang, tapi setelah melakukan presentasi dan penjelasan dia benar benar berubah menjadi gadis yang kompeten dan serius." Semua diruangan itu benar benar kagum akan apa yang dibuat oleh Astrid.

"Hey Nona Xander bukankah dia mengingatkan mu dengan seseorang?"

"Ya rambut merahnya dan nama marganya. Bahkan sifatnya juga dia benar benar mirip dengannya bukan?" Setelah perkataan dari Olivie mereka terdiam sejenak, siapakah orang dimaksud oleh Olivie? Melihat suasana mulai suram Andi memecahkan keheningan itu.

"Cukup... biarkan masa lalu berlalu. Ayo kita pergi keluar." Mereka semua meninggalkan ruangan pertemuan.

Di lorong laboratorium kerajaan, Astrid berjalan dengan gembira. Sepanjang jalan dia tersenyum. Sesampainya Astrid ke pintu masuk dia mengambil ponsel genggamannya, posel genggam disini berbentuk bulat dan hanya dapat melakukan panggilan dan menerima panggilan. Astrid menelpon ibunya

"Mamaaaa mereka menyetujuinya... Iya aku akan pulang sekarang, kita akan berpesta."

Tidak jauh dari pintu masuk, seorang wanita berambut merah menggunakan jubah dan kacamata.

"Aku harap kau tidak akan menyesali pilihanmu Astrid, seperti aku dulu menyesalinya. Semoga kau baik-baik saja... Anak ku...."