webnovel

RUMAH PENJARA (+21)

ruang-ruang putih yang tertutup dengan jeruji besi di setiap ruangan nya. setiap ruangan nya memiliki suara tangis dan ratapan dari si penghuni ruangan. hanya setiap kali gadis itu bisa lepas dari ruang jerujinga lah. tangisan di setiap ruangan hening. entah karena takut dengan gadis itu. entah karena mereka merasa bisa bebas dengan gadis itu.

Novia_Era_Wati · Urbano
Classificações insuficientes
1 Chs

RUANGAN SI KUSAM

tempat ini adalah tempat kami di kurung, kami bukan penjahat, kami tidak bersalah. namun kami dikurung, disiksa, di aniaya. namun tidak ada satu orang pun yang tau. karena tempat ini adalah tempat dimana orang-orang kaya ber transaksi untuk mencari budak atau pun mencari organ tubuh manusia.

aku adalah salah satu penghuni di tempat ini. aku di ijinkan untuk keluar masuk dari sel ku sendiri karena aku tidak ada tempat dan tujuan diluar sana. aku merupakan manusia aneh, bahkan ada yang bilang kalau aku ini monster. aku tidak bisa merasakan perasaan ku sendiri begitu pula ekspresi orang lain. aku diminta jadi bersih bersih disetiap ruangan di gedung putih ini. siapa yang akan percaya tempat yang sering dikunjungi oleh orang-orang. tempat yang sering di jadikan tempat paling suci namun dijadikan tempat perkumpulan budak dan jual beli manusia.

aku sudah sering melihat manusia mati dalam sekejap di tempat ini. para penjaga tidak ada mengusik ku atau pun peduli jika aku berkeliaran di dalam gedung ini. karena perbatasan dari tempat suci dan tempat budah ini dihalangi gerbang penjara/gerbang jeruji. tidak ada yang akan peduli jika ada yang melihat ku. mereka hanya akan menganggap ku orang gila yang berkeliaran atau tersesat. namun semua itu berbeda dengan budak budak yang disini. mereka takut pada ku. mereka takut menatap mata ku. karena bagi mereka bertemu dengan ku sama saja dengan kematian.

ya... aku memiliki kecendrungan menyiksa siapa pun yang berteriak atau pun menatap mataku dengan tidak suka. maka dia akan aku siksa dan kemudian mereka akan aku pukul hingga tak bergerak lagi. sisanya akan dibereskan oleh di penjaga.

namun senja itu ketika aku membersihkan koridor perbatasan aku mendengar suara langkah kaki, ketika aku berjalan menuju kesumber suara aku melihat dia.

hei... kamu tau jalan ke pintu keluar gedung ini? aku sekarang lagi tersesat. aku terpisah dari rombongan. jadi apa bisa menunjukan jalan?

aku hanya diam, dan membalikan badan.

hei... apa kau bisu? kalau kau bisu kalau bisa hanya menunjukan jalan dengan isyarat. aku bisa mengerti dengan bahasa isyarat.

aku berhenti dan balik badan lagi.

kau.. berisik... pergi dan jangan kembali kemari jika kau tidak ingin melihat neraka.

hei.. kau gadis cantik namun bahasamu kasar sekali

aku diam dan melihat dia dengan mata tajam ku.

apa.... apa... kau pikir aku akan takut jika kau lihat aku dengan mata itu?

aku pergi dan tak menghiraukan suara kicauan nya lagi.

aku pergi melanjutkan tugas ku. hingga seorang petugas mendatangi sel ku ditengah malam.

apa yang kau bicarakan dengan turis yang kau temui tadi?

dia menanyakan jalan keluar

trus...

aku menghidarinya...

trus...

dia mengatai aku bisu....

trus...

aku bilang "pergi Jauh jika tidak ingin melihat neraka" kemudian aku pergi.

oh.. lain kali kamu pergi saja. tidak perlu kamu ubris jika mereka mengajak mu bicara.

baik....