webnovel

Tugas Baru

Quan Qi segera memberi tugas kepada bawahannya agar melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Fang Yin tadi. Setelah mengatur anak buahnya dan memberikan sketsa wajah Yueyue, dia kemudian menemani Fang Yin latihan pedang. Dia sudah lama sekali tidak berlatih karena beberapa saat yang lalu dia sibuk melayani permaisuri pemimpin pasukan Gurun. Quan Qi melihat perkembangan ilmu pedang Fang Yin cukup baik meski seharusnya dia bisa mencapai hasil lebih baik lagi.

Beberapa saat kemudian Yunchi datang dan memberitahu Fang Yin kalau Kaisar Rui Shi Huang memintanya datang ke istana karena ada seseorang yang ingin bertemu dengannya. Yunchi mengatakan kalau Pangeran Rui Fengying sudah kembali dan dia ingin bertemu dengan Fang Yin secepatnya. "Jendral Fang, Kaisar meminta anda menghadiri jamuan makan siang di istana. Sepertinya anda terlihat sangat istimewa di mata kaisar karena beliau ingin mengundang anda secara pribadi. Bahkan aku mendengar dari pengawal kalau Ibu suri dan juga permaisuri juga akan hadir.

"Itu berarti Ibu Suri Yuan Li dan juga permaisuri Liu Anchi akan hadir?" tanya Fang Yin sangat bersemangat. Dia sangat ingin melihat wajah kedua wanita itu. Ayahnya adalah putra dari kaisar Rui Shi Huang dan Ibu Suri Yuan Li, sedangkan Liu Anchi adalah ibu dari kakak tirinya, Rui Fengying. Fang Yin sudah pernah bertemu dengan Kaisar dan Rui Fengying, maka dia akan melihat seperti apa wajah ibu dari Rui Fengying dan seperti apa wajah Yuan Li, neneknya. Fang Yin belum pernah sekalipun bertemu dengan kedua orangtuanya. Dia ingin melihat seperti apa sebenarnya wajah ayah dan ibunya. Meski hanya bisa membayangkan setelah nanti dia melihat wajah orang terdekat mereka.

"Benar Jendral, mereka ingin mengucapkan selamat atas diangkatnya anda menjadi Jendral besar muda." Yunchi segera memohon diri karena dia harus kembali berlatih dengan pasukannya. Quan Qi kemudian menghampiri Fang Ying dan menawarkan diri untuk menemaninya. "Fangfang, sebaiknya aku menemanimu, aku takut kalau pangeran ingin berbuat tidak baik kepadamu." ucap Quan Qi bertindak sebagai teman Fang Yin. "Ketua pengawal Quan Qi, jaga bicaramu. Saat ini kita berada di kediaman jendral muda, jangan kurang ajar terhadapku." Fang Yin terpaksa bersikap tegas kepada Quan Qi, dia tidak mau ada pengawal atau prajuritnya yang lain tahu kedekatan antara dirinya dan Quan Qi.

"Maafkan saya Jendral Muda Fang, saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi." ucap Quan Qi penuh penyesalan. Dia tidak menyalahkan Fang Yin yang telah menegurnya, Quan Qi tahu kalau Fang Yin harus melakukan hal itu agar tidak ada kesalah pahaman diantara prajuritnya. Quan Qi kemudian segera memberi hormat kepada Fang Yin. "Saya permisi dulu, Jendral Fang. Nanti saya akan menemani anda ke istana." Quan Qi segera membalikkan tubuhnya setelah Fang Yin menganggukkan kepalanya. Dia kemudian mengatakan sesuatu kepada Quan Qi yang membuat Quan Qi menghentikan langkah kakinya.

"Kamu hanya boleh memanggilku Fangfang saat kita hanya berdua saja dan yang pasti bukan di kediaman Jendral. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat setelah kembali dari istana nanti." Quan Qi masih tetap di posisinya yang membelakangi Fang Yin, wajah tampannya tersenyum saat mendengar apa yang di katakan oleh Fang Yin. "Baik..." Quan Qi kemuadian meninggalkan ruang tamu kediaman Jendral muda Fang. Dia segera berkemas begitu juga dengan Fang Yin yang saat ini sudah berganti dengan pakaian kebesarannya. Fang Yin terlihat sangat tampan. tetapi aura kecantikannya juga ikut terpancar, dia benar-benar memiliki wibawa yang membuat nyali orang yang melihatnya langsung menciut.

"Ketua pengawal Quan Qi, mari kita berangkat sekarang." ucap Fang yin sambil menatap Quan Qi yang langsung menganggukkan kepalanya. "Yunchi, jaga kediamanku ini dengan baik, aku mungkin akan terlambat kembali nanti karena sepertinya Kaisar akan menyampaikan sesuatu." Fang Yin memberi perintah kepada Yunchi yang juga langsung menganggukkan kepalanya. Dia sangat menghormati Fang Yin, Yunchi juga sangat mengaguminya, dia seperti jatuh cinta kepada lelaki muda itu. Yunchi merasa dirinya memiliki kelainan seksual saat ini, dia tidak mengetahui sama sekali kalau fang Yin adalah seorang wanita.

"Baik Jendral Fang, aku akan menuruti semua yang kamu katakan. Selamat jalan dan hati-hati." ucap Yunchi. Fang Yin dan Quan Qi segera keluar dan menunggangi kuda mereka yang sudah di siapkan oleh pengawal di depan pintu masuk kediaman jendral. Quan Qi tersenyum tipis saat dia menatap sosok wanita yang diam-diam di sukainya. Fang Yin dan Quan Qi segera meninggalkan kediaman Jendral menuju ke istana. Mereka hanya pergi berdua dan tidak di dampingi pengawal karena mereka berada di lingkungan istana.

"Jendral Fang, saya merasa kalau pangeran memiliki niat yang tidak baik terhadap anda. Apakah anda juga merasakan hal yang sama? sebagai seorang ksatria, kita tahu saat ada bahaya berada di sekeliling kita." Quan Qi bertanya kepada Fang Yin yang tetap terus menunggangi kudanya tanpa menoleh ke samping di mana Quan Qi berada. "Quan Qi, aku merasa memang ada sesuatu yang di rencanakan oleh pangeran Fengying, tetapi aku tidak takut sama sekali. Aku akan menghadapi setiap masalah yang datang dengan tenang dan tidak terburu-buru." Fang Yin tersenyum dan segera menarik tali kekang kudanya sehingga kini kuda yang di tunggangi oleh Fang Yin dan Quan Qi berlari dengan kencang.

"Cha.. Cha.." Fang yin mencoba mengendalikan kuda kesayangannya. Quan Qi juga mempercepat laju kudanya mengejar Fang Yin yang sudah berada jauh di depan. Dalam sekejap, mereka kini telah tiba di istana dan Fang Yin memerintahkan Quan Qi untuk menunggu di luar gerbang istana. Fang yin masuk ke dalam istana seorang diri sementara Quan Qi menunggu dengan setia di luar. fang Yin sudah mulai memasuki ruang pertemuan yang kemarin dia datangi, semuanya masih tampak sama, yang berbeda saat ini adalah, hanya dia yang berada di aula ini. Tidak ada mentri dan petinggi kerajaan yang ikut hadir. Saat dia masuk, ada empat pasang mata yang mengamati dan memperhatikannya. Bahkan Fang Yin merasa seperti sedang di kuliti, tetapi bukan Fang Yin namanya kalau dia menjadi gugup. Fang Yin tetap berjalan dengan gagah memasuki aula dengan langkah penuh wibawa dan penuh kekuatan.