Semenjak bergabung dengan prajurit yang di[impin Fang Yin, Quan Qi sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan Fang Yin. Saat ini, dia sedang berlatih bersama dengan Yunchi dan pasukan yang lain, sementara itu, Fang Yin masih merawat Pamannya. "Paman, kenapa seperti ini? bangunlah! racun di dalam tubuhmu sudah hilang. Seharusnya kamu sudah harus bangun dan kembali mengambil alih pasukanmu! suku Qingwa sudah sangat keterlaluan, mereka membunuh semua warga sipil yang tidak bersalah. Juga wanita hamil dan anak-anak." ucap Fang Yin kepada Gubernur Zhang Hao yang sama sekali tidak merespon dengan apa yang di katakan oleh Fang Yin.
Setelah selesai mengurus pamannya, Fang Yin kemudian mendapatkan laporan dari pengawal yang sengaja di kirimnya untuk memata-matai ketua suku Qingwa yang ternyata saat ini sedang kembali menyerang perbatasan. Fang Yin segera meminta Yunchi untuk membawa pasukan terlatih dan segera menuju ke perbatasan. Dia segera menaiki kudanya dan segera menuju ke perbatasan. Dia sudah tidak akan memberi ampun lagi kepada kepala suku Qingwa yang telah membunuh banyak orang tidak bersalah. Saat Fang Yin tiba, banyak mayat sudah terkapar di jalanan.
Fang Yin segera menuju ke kediaman Jendral yang dulu di tempatinya bersama Pamannya dan Yueyue. Fang Yin langsung memasuki ruang tamu dan dia melihat kepala suku Qingwa sudah menunggunya sambil tersenyum mengejek. "Akhirnya Jendral Fang tiba juga. Kenapa aku harus membunuh lebih banyak orang agar kamu mau menemuiku?" tanya kepala suku Qingwa kepada Fang Yin yang tidak berbicara sedikitpun, dia hanya menatap tajam kepala suku Qingwa yang saat ini sedang tersenyum mengejek. fang Yin merasa tidak sabar dan dia langsung menyerang.
Akhirnya, perkelahian antara kedua orang yang sangat tangguh itu tak terhindarkan lagi. Fang Yin dengan gesit berhasil mengalahkan kepala suku Qinqwa dan saat ini pedangnya berada di leher kepala suku Qingwa. Saat Yunchi dan Quan Qi tiba, kepala suku Qingwa kemudian tersenyum dan berpura-pura mengaku bersalah, dia juga ingin membuat kesepakatan dengan Fang Yin. "Jendral Fang, aku ingin membuat kesepakatan denganmu. Aku ingin kita berdamai dan berkoalisi. Aku ingin menggabungkan dua pasukan kita untuk menyerang pasukan gurun, apakah anda setuju?" tanya kepala suku Qingwa kepada Fang Yin yang langsung tersenyum smirk.
"Hongli, sebaiknya kamu segera bangun dan mencuci muka. Untuk berdamai dan berkoalisi seharusnya tanpa syarat. Kalau kamu masih mengajukan syarat dan memintaku bergabung denganmu untuk mengalahkan pemimpin pasukan gurun, kamu benar-benar bermimpi. Kerajaan kami tidak akan berseteru dengan mereka lagi meski kami juga tidak berkoalisi. Kami sudah sepakat untuk berjalan sendiri-sendiri." ucap Fang Yin sambil kembali akan melumpuhkan Hongli tetapi Hongli kembali memohon dan akhirnya Fang Yin melepaskan Hongli. Sayangnya saat Fang Yin akan meninggalkan tempat itu, Hongli dengan sembunyi-sembunyi melepaskan jarum beracun dari balik pakaiannya dan bermaksud menyerang Fang Yin, tetapi bukan Fang Yin namanya jika dia tidak tahu. Saat jarum beracun itu akan sampai di tubuhnya, Fang Yin segera menangkisnya dengan pedangnya dan jarum beracun itu kembali kepada Hongli dan mengenai lengan kanannya. Seketika dia langsung berteriak dan dia langsung di bawa oleh anak buahnya segera kembali kediaman suku Qingwa.
Quan Qi tersenyum melihat betapa tegas dan berwibawanya Fang Yin setelah menjadi seorang jendral. Seandainya pasukannya tahu kalau pemimpin mereka adalah seorang wanita, dia pasti mereka akan pingsan dan merasa malu. "Fangfang, kamu sangat menggemaskan." ucap Quan Qi sambil menggelengkan kepalanya dan meninggalkan Fang Yin yang sedang berbincang dengan Yunchi. Keduanya kemudian segera mengusir pasukan suku Qingwa yang masih selamat sementara kepala suku mereka sudah melarikan diri sejak awal tadi karena terkena racunnya sendiri. Hongji sagat tahu seberapa manjurnya racun itu dan dia tidak membawa penawarnya sehingga dia takut kalau dia akan terlambat menawarkan racun itu.
"Tuan Hongji, seharusnya anda membawa penawar racun anda kemanapun anda pergi. Kalau kejadiannya seperti ini, kita sendiri yang susah dan ini akan berakibat fatal." anak buah Hongji menasihati pemimpinnya. Hongji sangat geram mendengarnya tetapi juga membenarkan apa yang di katakan oleh anak buahnya. Hongji kemudian memejamkan matanya karena dia tidak bisa menahan rasa sakit yang semakin terasa menjalar ke sekujur tubuhnya. Dia berharap semoga tidak sampai merusak organ tubuhnya. Saat Hongji tiba, dia kemudian langsung di tangani oleh tabib paling bagus di dalam suku Qingwa, sayangnya, tangan kanan Hongji tidak terselamatkan dan harus di potong agar racun tidak semakin menyebar.
"Awas kamu Fang! aku akan membalas dendam atas hilangnya lengan kananku. Aku juga akan memotong lenganmu suatu hari nanti, mata ganti mata, gigi ganti gigi." ucap Hongji sambil memejamkan matanya, dia merasa sangat lelah dan harus tidur untuk meredakan sedikit rasa nyeri yang di rasakannya saat ini. Hongji kemudian tertidur lelap. Sementara itu, Fang Yin telah berhasil membersihkan kekacauan di perbatasan, kini dia segera kembali ke barak mereka di antara perbatasan dan padang rumput. Fang yin langsung melihat keadaan pamannya yang masih belum berubah. Fang Yin kemudian kembali ke dalam kamarnya setelah memastikan kalau keadaan pamannya baik-baik saja. Sementara itu, pangeran Rui Fengying tanpa sengaja telah sampai ke kamp pengungsi di lembah di mana Yueyue tinggal.
Dia langsung memperlihatkan sketsa Yueyue dan Fang Yin dan tentu saja warga tahu kalau yueyue berada di sini, mereka memberitahukan di mana Yueyue tinggal. Untung saja Liu Ying tak sengaja mendengarnya sehingga dia kemudian langsung kembali ke rumah dan memberitahukan kepada Yueyue, keduanya segera meninggalkan rumah mereka keluar dari lembah. Kini mereka sudah jauh meninggalkan lembah jadi saat Pangeran Rui Fengying tiba, rumah itu sudah kosong.