Quan Qi merasa kepalanya sangat pusing dan saat dia membuka matanya, dia berada di sebuah penginapan di pinggiran desa. Saat Quan Qi melihat tubuhnya tidak memakai pakaian, dia mengerutkan dahinya. Sebelah kanan dadanya sudah di balut dengan kain yang di sobek dari pakaiannya. Kini dia teringat kalau dia mendapat serangan dari entah siapa. Dia Tidak merasa memiliki musuh selama ini. Quan Qi berpikir apakah kedua orangtuanya yang melakukan hal ini? Itu sungguh tidak mungkin.
"Kamu sudah bangun? Silahkan di minum dulu tehnya!" Fang Yin menuerahkan cangkir teh yang di bawanya kepada lelaki yang sudah bersandar di kepala tempat tidurnya. Lelaki itu menatap Fang Yin dengan tatapan menyelidik. Dia berpikir kenapa gadis itu berpakaian laki-laki? Apakah dia sedang melakukan penyamaran? Bathin Quan Qi sambil menerima teh dari Fang Yin dan menyesapnya sedikit. Dia kemudian menatap Fang Yin dan bertanya kepadanya.
"Siapa kamu? Kenapa kamu menolongku? Bagaimana kamu menghilangkan racun di dalam tubuhku?" tanya Quan Qi yang mengetahui kalau saat ini tubuhnya baik-baik saja. Dia seharusnya sudah sekarat saat racun itu tidak segera di keluarkan dari tubuhnya. "Aku menemukanmu berada di tepi sungai. Aku melihat kalau kamu terkena racun dan kebetulan aku memiliki penawarnya, jadi apa salahnya kalau aku membantumu menghilangkan racunmu." Fang Yin berkata sambil memeriksa luka Quan Qi yang sudah mongering, dia sudah pingsan selama satu minggu. "Kamu sudah sembuh, jadi kamu sudah boleh pergi dari penginapan ini, atau kalau kamu masih ingin tinggal, kamu harus membayarnya sendiri." Fang Yin kemudian berkemas, dia harus segera melanjutkan perjalanannya. Sudah satu minggu perjalanannya tertunda, dia seharusnya sudah tiba di perbatasan saat ini kalau saja dia tidak bertemu dengan Quan Qi yang teruka.
"Kamu mau kemana?" tanya Quan Qi yang melihat Fang Yin mengemasi barang-barangnya. Fang Yin kemudian menatap Quan Qi lalu menjawab pertanyaannya dengan sangat malas.
"Tentu saja aku akan melanjutkan perjalananku. Gara-gara kamu perjalananku tertunda. Seharusnya aku sudah sampai di perbatasan dan menemui Pamanku. Tetapi kamu sudah satu minggu ini baru sadar. Aku harus merawatmu terlebih dahulu." Fang Yin agak kesal kepada lelaki yang sudah di tolongnya. Dia segera membungkus barang-barang bawaannya dengan kain dan mengikatnya lalu meletakkan di bahunya. Fang Yin sudah akan keluar dari penginapan saat Quan Qi menghentikan langkahnya.
"Tunggu dulu! Kamu tidak boleh meninggalkanku begitu saja! Kalau aku mati bagaimana? Bisa saja kamu juga meracuniku." Apa yang di katakana oleh Quan Qi membuat Fang Yin marah. Dia sudah susah payah merawatnya tetapi bukannya mendapat ucapan terima kasih tetapi malah umpatan dan tuduhan. Fang Yin segera mendekati Quan Qi dan menamparnya. "Kalau bicara itu di pikirkan dulu! Kalau aku berniat membunuhmu, untuk apa aku susah payah menolongmu? Tapi sudahlah! Aku juga tidak butuh ucapan terima kasih darimu. Yang terpenting aku sudah menolongmu dan membantu menghilangkan racun di dalam tubuhmu. Jaga dirimu baik-baik! Aku pergi." Fang Yin akan segera meninggalkan penginapan itu tapi Quan Qi segera kembali menahannya.
"Tunggu! Siapa namamu? Kamu akan pergi ke perbatasan untuk menemui Pamanmu? Siapa pamanmu?" aku adalah salah satu anak dari mantan prajurit yang waktu itu membantu seorang jendral di perbatasan." Kali ini Fang Yin seperti bertemu dengan orang yang sangat tepat. Kalau dia anak dari salah satu prajurit, berarti dia mengetahui tentang pamannya.
"Pamanku Lu Zhang Hao… jendral Lu Zhang Hao dari kerajaan Xia. Saat itu aku di kirim ke sekolah di ibukota, lalu aku melarikan diri dan baru kali ini aku memiliki kesempatan untuk menemuinya. Aku juga harus menemui saudaraku Yueyue. Aku bersalah kepadanya karena aku meninggalkannya saat itu." Quan Qi tersenyum. Dia kemudian berjanji akan menceritakan tentang pamannya asalkan Fang Yin mau mengajaknya di dalam perjalanannya. Quan Qi berharap akan bertemu dengan calon istrinya yang di jodohkan kepadanya yaitu Yueyue. Dia akan melihat bagaimana Yueyue itu. Quan Qi juga berharap akan bertemu dengan sahabat masa kecilnya, Fang Yin. Padahal tanpa di sadarinya, orang yang selama ini dia cari berada di hadapannya.
"Perkenalkan! Aku Fang, aku adalah keponakan dari Jendral Zhang Hao. Aku akan menemuinya dan meminta maaf, aku akan mendaftar menjadi prajuritnya sebagai permintaan maafku." Quan Qi menghela napas, dia tersenyum saat Fang Yin masih tetap menyembunyikan identitasnya sebagai seorang perempuan. Tetapi Quan Qi tidak akan mempermasalahkannya. Yang terpenting, dia akan pergi bersama Fang dan akan mencari keberadaan teman masa kecilnya. Setelah belasan tahun Yin Er kecil pasti telah banyak berubah. Hanya satu yang akan dapat membantunya menemukan Yin Er. Yaitu tanda lahir di dada sebelah kiri di atas payudaranya. Quan Qi tidak sengaja melihatnya saat Yin Er tertidur dan pakaiannya sedikit terbuka saat itu.
"Lalu aku akan memanggilmu, Fangfang. Bagaimana?" tanya Quan Qi mengulurkan tangannya dan akan mengambil rambut yang menutupi rambut Fangfang yang menghalangi wajah cantiknya. "Jangan pernah menyentuhku! Siapa namamu?" tanya Fang Yin kepada Quan Qi yang sudah memperkenalkan diri, tetapi lelaki itu malah masih diam saja tanpa menyebutkan namanya.
"Kamu bisa panggil aku Quan Qi. Dan mulai hari ini kita akan menjadi seorang sahabat. Apakah kamu mau menerimaku menjadi sahabatmu?" tanya Quan Qi kepada Fang Yin yang hanya menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk tinggal satu atau dua hari lagi di penginapan ini. Kini Quan Qi mulai menceritakan kepada Fang Yin tentang peristiwa belasan tahun yang lalu. "Saat itu, pasukan gurun tiba-tiba menyerang dan karena kami kalah pada jumlah, akhirnya kami semua di tangkap termasuk Jendral Zhang Hao. Setelah itu mereka di tahan dan di masukkan ke dalam penjara bawah tanah selama berbulan-bulan. Namun entah kesepakatan apa yang di buat keduanya. Beberapa bulan yang lalu semua prajurit dan Jendral Zhang Hao dari kerajaan Xia di bebaskan. Saat ini mereka bahkan memiliki hubungan yang cukup baik." Mendengar apa yang di katakan Quan Qi, Fang Yin menganggukkan kepalanya. Gadis itu tahu apa yang terjadi saat ini.
"Aku tahu kesepakatan apa yang telah mereka sepakati. Menurut Pamanku, yang akan membuat kelompok Gurun dan kerajaan berdamai adalah pernikahan dari buah hati Raja dan putra dari pemimpin kelompok gurun. Sayangnya, keluarga kerajaan yang diinginkan oleh pemimpin gurun telah menghilang dan menurut pamanku, mereka semua telah meninggal kecuali sang putri yang akan di persunting oleh putra pemimpin gurun." Quan Qi kini mengerutkan keningnya. Kalau memang seperti itu, berarti yang di jodohkan dengannya bukan putri dari Jendral Lu melainkan putri raja dari kerajaan Xia, yaitu Rui Fang Yin yang tidak di ketahui apakah dia masih hidup atau sudah meninggal saat ini.
Kini Quan Qi mengerti kenapa ayahnya sangat marah ketika dia menolak perjodohan itu. Ternyata perjodohan itu sangatpenting bagi kedua belah pihak yaitu membawa misi perdamaian untuk kedua kerajaan. Kelompok Gurun sendiri sebenarnya berasal dari kerajaan Sui yang dulu memiliki hubungan baik dengan kerajaan Xia. Hubungan mereka merenggang sejak putra raja Xia yang akan menjadi kaisar berikutnya menikah dengan rakyat jelata. Akhirnya kaisar kerajaan Xia memaafkan putranya asalkan putrinya kemudian di jodohkan dengan putra kaisar kerajaan Sui. Jadi intinya, kakek-kakek mereka kemudian menjodohkan cucu lelaki dan perempuan dari kedua kerajaan.