MELUWUNG " 1 - January - 1994
<<<<<>>>>🚆🚝🚅🚆
Ibu sumiyati di temani oleh pak salim & ibu khasanah.
Sementara itu pak mansyur & ibu Aminah di barengi oleh Alan.
Tujuan mereka hanya satu yaitu Meng'hantarkan Tony & Cindy berangkat ke jakarta.
Kala itu magrib 18:30 WIB atau setengah tujuh malam tepat di sebuah bangunan tua yang penuh dengan cerita yaitu :
{Stasiun Meluwung January - 1994}
Tak ada kata yang bisa terucap dari kesedihan mereka di sa'at harus rela melepas kan ke dua anak nya.
Yang terfikir hanya segempal puing rindu yang menanti kembali atas kepulangan nya.
Dan Mungkin di stasiun tua itu lah Tony & cindy hrs ber'siap mengkayuh semua mimpi.
Se'panjang garis rel yang merambat lurus menjadi saksi dari terpisah nya antara anak dan orang tua.
Kata - kata dan pembicara'an seolah ter'bata di sa'at harus meninggal kan sebuah kenangan yang setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik yang mereka habis'kan bersama dalam ke'harmonisan keluarga.
Terang nya sinaran lampu di setiap sudut Stasiun seakan terasa teduh dan redup bagi keluarga mereka.
Bangunan tua yang biasa tempat berhenti kereta seolah berganti jadi bangunan yang penuh dengan linangan air mata dari kedua pihak keluarga.
Tony : Bu..., Tony pergi dulu ya ?
Sumiyati : Iya hati - hati Nak ! ( sembari meneteskan air mata 😥😥)
Khasanah : baik - baik di sana ton, ini ada sedikit bekal buat perjalanan nanti di kereta.
Tony : terimakasih bi..
Salim : jaga diri kamu baik - baik ton !
tony : baik paman.
Tony sendiri pun sambil menangis dan terus memeluk ibu nya.
====================
Cindy : Bu cindy pamit dulu... ( sambil memeluk ibu nya di barengi dengan air mata😥😥)
Bu Aminah : Jaga di rimu baik - baik Nak ! jangan lupa solat.
Cindy : iya bu...
Mansyur : iya cind ! jangan lupa kirim surat,
Cindy : iya pak..., pasti secepat nya kirim kabar kok !
Alan : Kalau nyampe sana jangan banyak debat kayak di sekolah..hi..hi.. ( ketawa jangkrik 🙊🙊🙊) agak menepis kesedihan..
Tony : iya lan
Cindy : yupz siap...
Jabat tangan dan pelukan hangat pun mewarnai keluarga mereka.
Dan tak henti - henti nya pipi kanan & kiri dari ibu sumiyati di cium tony, karena hanya beliau Orang yang paling bejasa dalam hidup tony.
Tak lama kemudian terdengar suara peluit melantun panjang dari petugas PJKA ( kereta api )
Tut.., tutt...., tuuuuttttt....,
Be'berapa menit kemudian bunyi Mesin Menderu - deru dan terlihat kereta lokomotif jurusan Stasiun jakarta kota meng'hampiri mereka.
Dengan gumpalan asap di atas kepala kereta serta suara mesin yg terdengar Zig - jag semakin menambah kesedihan.
Tony & Cindy pun bersama'an me'ngucapkan salam kepada Orang tua mereka lalu segera Menaiki ken'daraan kaki seribu tersebut.
Asalam mu'alaiqum...
Wa'alaiqum salam... wr.wb.
Setelah me'masuki kereta lambai'an tangan di balik kaca jendela menghiasi tetesan air mata dari keluarga mereka masing - masing.
Sungguh berat rasa nya untuk menyimak kisah dramatis di balik ke'inginan keras tony dan cindy.
Hanya tarikan nafas yang terhembus yang sedikit bisa mengurangi beban kesedihan.
************
Se'pergi nya Tony & cindy.., keluarga ibu sumiyati serta pak mansyur trs pulang ke'rumah nya masing - masing.
Sunyi, senyap, mungkin itu yang di rasakan oleh mereka.
Biasa berkumpul bersama di situasi yang sama kini terasa pincang, bagaikan burung yang tak ber'sayap.
Apalagi ibu sumiyati yang tadi nya berdua dengan anak ke'sayangan nya.., kini ia menjadi hidup sebatang kara.
Tak ter'gambarkan oleh kita betapa merana nya beliau., ibarat pepatah mengatakan :
"Sudah jatuh tertimpa tangga" ...,
Dahulu di tinggal kan oleh almarhum pak slamet suami nya...
sekarang di tinggal pergi oleh tony anak semata wayang nya.
hanya saudara terdekat pak salim & ibu khasanah yang ia punya.
Begitu pula yang di rasakan keluarga cindy yaitu pak mansyur & ibu aminah.
rumah yang terbiasa ramai karena banyak para pemuda yang berkunjung atau sekedar mampir nongkrong, kini menjadi berubah gelap mencekam,
karena tidak di pungkiri pada saat masa itu cindy merupakan kembang desa di kampung tersebut.🌷🌹🌹
sehingga banyak lelaki yang menaruh hati dan sering main ke rumah.
"Di antara rimbun nya semak belukar terdapat bunga yang me'ngembang "
Mungkin itulah gambaran cindy.🌺🌺🌺
Berbalik ke cerita awal per'pisahan tadi di stasiun..., kebetulan tony & cindy menaiki gerbong kereta ke - 4 dan mendapat kan bangku dengan nomor urut 6d & 7d tepat sebelah kanan.
Di sela obrolan mereka yang masih me'mendam ke'sedihan banyak sekali pedagang yang berlalu lalang sembari men'jajagan dagangan nya.
Tangan cindy pun tak lepas dari ceng'kraman tony dan ia menyender'kan ke pala ke bahu tony.
Tony : cind.., lapar gak ?
Cindy : sedikit ton..
Tony : ntar cind.., kita buka bekal yang tadi bibi aku kasih, jadi kita cuma beli air minum saja.
Cindy : iya..,
Cindy pun hanya menjawab iya dan iya tanpa mem'perdulikan tony, dan tatapan nya masih keluar jendela kaca.
Mungkin cindy masih berat meninggal kan rumah di desa.
Dan per'bekalan' pun di buka.., ternyata yang tersedia lumayan komplit yaitu lontong sayur dengan rendang ayam serta sambal dengan gorengan kerupuk nya.
belum sempat tony kembali mengajak sahabat nya mengobrol..,
Muncul dari belakang kursi kiri & kanan..., pas tepat nya di tengah - tengah,
Seorang lelaki tua dengan baju serba putih rambut dan janggut putih mendorong gerobak kecil berbentuk bulat yang isi nya air mineral serta termos, lalu menawarkan kepada tony..,
Kret..., kret.., kret....., kkrreeetttt....,
Pak tua : air nak !
Tony : iya pak.., Boleh beli air nya dua.
Pak tua : Iya silahkan nak.., sekalian dengan Teh manis panas nya untuk peng'hangat badan.
Tony : iya boleh pak..., sambil ter'senyum😌😌
Pak tua : ini teh panas nya nak !
dengan cepat pak tua mem'buat teh manis secara simple dan praktis karena air panas yang ter'sedia dlm termos.
Tony : iya.., berapa semua nya pak ?
Pak tua : Rp 20.000/ dua puluh ribu saja Nak !
Tony pun memberikan Uang Rp 50.000,-
Pak tua : baik nak ! ini uang kem'balian nya.
Tony : Terimakasih pak !
kemudian pak tua itu berjalan seperti menyeret dengan perlahan, sementara penumpang sisi kiri depan bangku barisan tony nampak sudah tertidur semua.
sebelum makan bareng cindy.., tony me'masukan uang kembali'an ke saku baju nya terlebih dahulu
tetapi ada ke'janggalan yang sangat aneh sekali, karena uang kembali'an dari pak tua masih tetap utuh...
yang tadi nya 50.000,- terpotong 20.000,- tetap masih utuh 50.000,-
tony pun berusaha mengejar dan memanggil pak tua tersebut., tetapi beliau telah menghilang.., yang ada hanya lah kondektur masinis kereta yang men'ghentikan langkah tony.
Tony : cind..., aku akan menemui pak tua yg berjualan tadi ya..
Cindy : emang kenapa ton ?
Tony : aku akan me'ngembalikan sisa uang dari pak tua !
Cindy : iya...
Tony segera ber'gegas menuju gerbong terakhir.
Kondektur : Mau kemana anak muda ?
Tony : saya mau me'ngembalikan uang kepada pak tua penjual teh manis pak !
Kondektur : pak tua ???
tony : iya
Kondektur : Sudah lah ber'istirahat saja dulu sekarang kan sudah jam 12: 30 Pukul/setengah satu malam.
Tony : iya.., tapi pak....
Kondektur : Sudah Ayolah lihat lah di sekeliling mu penumpang yang lain sudah pada tidur, lagian setau saya tak ada pak tua penjual teh manis di sini
Tony : Lalu.., gimana dong ?
Kondektur : Anggap saja uang itu rejeki mu..,
Saya sudah hampir 11 tahun bekerja di sini tak ada pedagang pak tua di sini, orang yang ber'jualan di kereta ini semua nya muda - muda.
Mendengar keterangan dari kondektur masinis kereta api seperti itu, se'ketika tony kaget.., kaki bergetar hebat dan keringat dingin keluar dari tubuh nya.
Tony : Baik lah pak ! saya akan segera duduk kembali...
Kondektur : Ya.. silahkan cepat sana.
Dengan buru - buru tony kemudian kembali ke tempat duduk nya men'dampingi cindy.👩❤️👨👩❤️👨
************
bersambung >>>>>>>