Jika bisa menghilang dari bumi, rasanya Arunika ingin pergi saja dari bumi menghilang seketika karena perkataan Alerio ia sampai malu sendiri. Oh ayolah, sejak awal yang memang harusnya malu kan Alterio bukan dirinya.
"Gimana? Lo tau nggak kembaran gue yang satu ini bahkan masukin telor bikinan lo itu jadi makanan fav-nya." Bunda menatap dua anaknya itu berganti, mereka ini memang tidak bisa sekali saja tidak bertengkar apalagi Alerio yang selalu saja suka menjahili siapapun.
Arunika terdiam, ia jadi ingat percakapan beberapa jam yang lalu, apa maksud Alterio adalah telur asin itu yang masuk kedalam makanan fav Arunika adalah buatannya?
"Ya nggak, Bang." Alerio menarik turunkan alisnya membuat Alterio menatap tajam laki-laki itu, bukan ini maksud Alterio kenapa Alunika harus tau lewat Alerio yang menyebalkan?
"Nggak," ujar Alterio datar.
"Idih, ngamukan banget." Arunika tertawa pelan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com