Cathrine tentunya terlihat lebih segar dengan potongan rambut pendeknya. Wajahnya berseri-seri dan tubuhnya yang dibalut dress biru panjang itu kembali ramping. Pesona baru yang dipancarkan Cathrine di umurnya yang sudah tidak muda lagi itu, tentunya memberi kesan tersendiri bagi Thomas yang nyatanya masih agak gugup ketika berhadapan dengannya. Apalagi saat tahu Cathrine begitu khawatir waktu melihat perban di tangan kanannya. Karena kekhawatiran dari Cathrine yang cukup membuatnya senang itu, ia sampai membiarkan Kimberly mengatakan sebuah kebohongan besar mengenai dari mana luka itu berasal. Thomas tidak tahu mengapa ia masih seperti ini padahal ia sudah memiliki Lizzie.
Thomas tertegun. (Lizzie… Di mana dia?) Ia hampir saja melupakan gadis itu. Ia pun menoleh ke kiri dan kanan, yang mana gerakannnya yang seakan sedang mencari sesuatu itu disadari Kimberly dengan mudah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com