webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · Terror
Classificações insuficientes
277 Chs

Suspicious

Sekali lagi Alice memeriksa seluruh sudut ruangan rumah krem berlantai dua itu. Mulai dari ruang basemen yang sesak, sampai ruang atap yang senggang dan berdebu, ia tidak menemukan keberadaan pisau yang dicari-cari itu. Ia memeriksa ke penjuru rumah lagi setelah memastikan tidak ada apapun di dalam mobil sedan cokelat yang terparkir di garasi.

Alice mencak-mencak di depan Chip sebagai pelampiasan rasa frustrasinya. Pemuda itu tidak tahu bagaimana menenangkan arwah yang sedang frustrasi. Mengatur napasnya tidak mungkin dilakukan. Ia sudah berbentuk arwah yang tidak perlu bernapas, minum, dan makan lagi. Tapi untungnya Alice sadar kalau emosinya dapat berpengaruh besar pada The Cursed, sehingga beberapa menit kemudian, Alice sudah kembali tenang.

"Kalau pisau itu tidak ada di sana, bisa jadi pisau itu dibawa lagi oleh Thomas." Alice sudah cukup tenang untuk menduga itu.

"Dibawa ke—ohh… piknik. Iya. Pasti dibawa ke sana."

Alice melihatnya beranjak dari sofa. "Mau menyusulnya?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com