webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · Terror
Classificações insuficientes
277 Chs

Second Warning

"Sudah dapat kotak perkakasnya?"

Thomas mendengar suara di sebelah kanannya. Ia mengangkat kepala yang sempat terpendam di atas dua lutut, lalu menoleh ke sumber suara. Kimberly bertanya lagi saat ia beranjak berdiri sambil mencoba membawa kotak merah itu untuk diberikan padanya. Namun tidak bisa. Kotak itu terasa jauh lebih berat dari sebelumnya.

"Kenapa kau duduk di sana? Habis dikejar hantu?" celetuknya.

Hantu. Ya, mungkin tadi itu memang hantu. Tapi apa maksudnya? Apakah hantu itu sama seperti wujud Alice? Arwah juga? Banyak pertanyaan berputar di benak Thomas, namun ia tidak ingin mencari jawabannya sekarang. Ia melirik ke benda yang dipegang adiknya. "Untuk apa senter itu?"

Kimberly melihat senternya sejenak. "Oh ini. Aku mau memberimu ini untuk mengambil kotak perkakas itu. Tapi sepertinya kau tidak terlalu takut pada gelap."

"Bukankah lampu basemen masih menyala?" heran Thomas.

"Mati. Lampu basemen putus dari dua hari yang lalu. Aku belum sempat mengganti lampunya."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com