"Kau bilang, kau melepaskan Thomas?!! Bagaimana kau bisa seceroboh itu?!"
"Pria tadi melukai tanganku! Aku juga sudah menyahutmu agar berhenti, tapi kau tidak dengar! Telinga kelincimu cuman hiasan, huh?"
Alice sudah menutup dua telinga rapat-rapat, tapi sahutan mereka tetap lolos juga melewati kedua tangannya. Ia tidak tahan lagi mendengar perdebatan Lizzie dan Lagossia setelah mereka berhasil mengambil jarak sangat jauh dari tempat mereka tadi. Setelah itu, ia mengambil kain putih usang di sebelahnya lalu melangkah mendekati mereka. Ia lemparkan kain usang itu ke atas Lagossia dan mendorong Lizzie menjauhi Iblis itu.
Alice menunjuk Lagossia. "Jangan tunjukkan wajah mengerikanmu di depan adikku." Lalu ia menunjuk Lizzie. "Jangan bertindak tolol dengan memancing amarah Iblis yang bisa membahayakanmu."
Mereka berdua tertegun pada ucapan dingin itu dan tidak menyangka kalau Alice memiliki lidah cukup tajam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com